Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEMBUAT PENAWARAN MENJADI JANJI

MEMBUAT PENAWARAN MENJADI JANJI



Anda pasti pernah meminta bantuan seseorang untuk melakukan sesuatu hal, apapun itu. 

Misalkan Anda meminta seseorang untuk datang ke rumah Anda untuk mengerjakan sesuatu, tetapi ternyata dia tidak datang. 

Orang tersebut mungkin pernah berkata “OK, nanti saya datang Hari Kamis ke rumah kamu!”Hmm...tapi setelah Anda tunggu-tunggu orang tersebut tidak datang. 

Mengapa kebanyakan orang-orang seperti itu? Ada banyak alasan mengapa orang tersebut tidak datang. 

Mungkin saja orang itu mengatakan kata-kata itu hanya untuk menunjukkan sikap baiknya saja, atau memang benar-benar ada alasan lain bagi dia untuk tidak bisa datang ke rumah Anda. 

Pada tahap ini orang tersebut hanya memberikan penawaran dan bukan sebuah janji yang harus dia tepati. 

Lalu bagaimana cara membuat penawaran ini menjadi sebuah janji?

OK, Anda mungkin memang benar-benar membutuhkan kedatangannya. 

Baiklah pada paragraf-paragraf berikut kita akan membuat orang tersebut supaya benar-benar berjanji dan rela melakukan apapun untuk menepati janjinya.

Cara pertama adalah dengan membuat supaya dia sendiri yang mengatakan janjinya. 

Perkataan janji yang dilakukan oleh dia sendiri akan melibatkan sebuah konsistensi batin baginya. 

Ciptakan kesan bahwa janji tersebut betul-betul dari dia bukan dari ide atau keinginan Anda.  

Cara yang terampuh agar dia yang mengucapkan janjinya adalah dengan bertanya mengenai konfirmasi penawarannya. 

Contoh, Anda bisa bertanya: “Kamu serius mau bantu aku?” atau “Hmm..benar nech...”Setelah pertanyaan-pertanyaan ini terlontar maka akan merupakan kewajaran dia akan menjawab dengan jawaban-jawaban positif. 

Kemungkinan jawaban-jawaban positif itu antara lain: “Serius lah, nanti saya datang Hari Kamis” atau “OK, besok saya datang ke rumah kamu”.  

Dengan cara ini Anda membuat dia sendiri yang mengatakan janjinya. 

Cara kedua adalah dengan menciptakan rasa tanggung jawab pada diri orang tersebut. 

Dalam hal ini adalah rasa tanggung jawab terhadap janjinya. 

Anda bisa menciptakan rasa ini dengan mengatakan kepadanya bahwa Anda akan membatalkan jadwal Anda dengan yang lain demi menunggu janji dia. 

Atau Anda juga bisa secara lugas menyatakan harapan-harapan Anda terhadap apa yang Anda inginkan dari janjinya dan timbulkan kesan bahwa Anda akan merasa kacau kalau sampai dia tidak memenuhi janjinya. 

Bisa juga dengan mengatakan bahwa Anda sengaja menunda janji dengan seseorang demi janji dia dengan Anda. 

Dengan mengatakan hal-hal ini akan mewujudkan rasa tanggung jawab dia terhadap janji yan pernah diucapkannya.

Cara ketiga adalah dengan memberikan penawaran waktu yang spesifik. 

Bila dia berjanji pada Hari Kamis, tanyakan juga: “Jam berapa?” atau lebih baik lagi dengan dengan memberikan dua pilihan waktu: “Kamu mau ke sininya jam 1 atau jam 2?”.

Cara keempat merupakan cara yang ampuh, yaitu dengan menunjukkan betapa pentingnya bantuan dari dia. 

Anda dapat menunjukkan beberapa akibat-akibat yang akan menimpa Anda jika dia tidak memenuhi janjinya. 

Secara tidak langsung, hal ini akan menyentuh nuraninya.

Cara jitu kelima adalah dengan membuat dia membayangkan hal-hal yang akan dia lakukan pada saat dia melaksanakan janjinya.  

Misalkan jika dia berjanji akan ke rumah Anda, Anda dapat bertanya: “Nanti kamu ke sini bawa apa saja?”. 

Pertanyaan ini akan membuat dia membayangkan hal-hal bila dia memenuhi janjinya, secara psikologis hal ini mendorong dia untuk menepati janjinya kelak.

kelima cara di atas bila Anda jalankan secara penuh akan membuat siapa saja memenuhi penawarannya menjadi sebuah janji yang layak dia tepati. 

Aturlah sesuai kondisi dan jenis janji yang Anda lakukan.

JIKA CARA DI ATAS TIDAK MEMPAN, GUNAKAN SAJA CARA INI

Anda  ingin  mengetahui  keseriusan  seseorang  dalam  memberikan  janji?  Inginkah Anda mengetahui apakah orang ini benar-benar akan menepati janjinya atau hanya sekedar  ingin  menyenangkan  Anda  saja?  Gampang  saja,  

Anda  bisa  melontarkan pertanyaan berikut: “Bagaimana jadinya kalau kamu tidak datang?” atau “Gimana jadinya nih kalau kamu gak jadi datang?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas menunjukkan isyarat keraguan Anda, yang tentunya harus dia jawab untuk menghindarkan keraguan Anda atau sekedar menyenangkan Anda.  

Pada saat ini Anda tinggal menunggu  jawaban  tegas  darinya.  

Bila  dia menjawab “OK, aku pasti datang!” atau “Pasti, saya akan datang!” atau bila dia menjawab dengan sebuah kendala, bukan berarti dia ragu.

karena kita semua memang kadang mempunyai kendala. Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk menciptakan kejujuran Bila dia benar-benar berjanji, setelah diberikan pertanyaan ini maka dia akan menjawab dengan tegas. 

Bila dia ragu atau memang tidak berniat memenuhi janjinya, maka dia akan menjawab dengan keragu-raguan juga, atau bisa jadi sebuah penolakan.

Bila jawaban-jawabannya tidak meyakinkan Anda, tinggalkan saja dan buatlah janji dengan orang yang lainnya.