Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAGAIMANA CARA MENGONTROL PEJABAT

SENI CARA MENGONTROL PEJABAT




Ayat 1 : Memerintah sesuai dengan waktu dan keadaan .

Tiga raja agung dari masa purba tak punya bahasa untuk memerintah rakyatnya, namun dunia tetap damai, tak ada yang mempermasalahkan siapa yang berjasa . 

Lima Raja memakai bahasa dan menerapkan cara memelihara ketenteraman masyarakat secara kaku. 

Pada masa itu raja dan menteri sangat rendah hati, merekapun tak mementingkan harta benda .

memerintah berdasarkan asas etika dan moral, rakyat setuju dan menurut, Tata-krama antara ayah dan anak, adat antara kakak beradik dan antar suami-istri, Para bangsawan berkumpul secara teratur di istana dan kewajiban terhadap raja tak diabaikan, Rakyat diatur oleh undang- undang .

Para penguasa yang menjabat selanjutnya mengantikan asas moral dan tata-krama dengan tipu muslihat dan kelicikan politik. 

Untuk menjadi penguasa para bangsawan berupaya menyusun kekuatan dengan cara membeli orang pandai. 

Mereka menunjukan kekuasaannya kepada pejabat tinggi dan menjanjikan mereka hadiah.

Cara memerintah harus berbeda sesuai waktunya orang yang tetap berpegang teguh pada aturan-aturan lama akan tergilas roda sejarah.

Seorang ahli politik yang bijaksana tak akan menjadikan pengalaman masa lalu dan orang pendahulunya sebagai asas yang kaku, tanpa memodifikasikan ia akan bermimpi dan tak akan berhasil mencapai tujuannya atau menemui kegagalan. meskipun ia baru bergerak, ia akan mudah di tebak dan musuh akan memotong atau mematahkan seranganmu hinggga kamu kalah dengan mudah .

Ayat 2 : Beri kesempatan penuh sesuai bakatnya masing-masing

Perkerjakan orang-orang yang bijaksana, gagah berani, rakus dan dungu dengan cara berbeda, Orang yang bijaksana ingin mewujudkan cita-citanya, Pemberani mendambakan aspirasinya tercapai . Orang rakus sangat mengejar keuntungan, Orang tolol tak segan-segan mengorbankan diri .

Tugas penting seorang pemimpin adalah memperkerjakan orang yang tepat, sehingga setiap orang memperoleh kesempatan menerapkan bakatnya dan mendapat imbalan yang diharapkan.

Ayat 3 : Mengumpulkan orang pandai dengan kerendahan hati dan keluhuran budi

Orang yang berbudi luhur tak bisa dipekerjakan hanya dengan diberi janji kekayaan duniawi.

Ia dapat membedakan dan dimana ia harus setia, dengan melihat penguasa dan menilai tujuan sang penguasa.

Orang bijak tak akan mau mengabdi kepada majikan yang licik dan suka menindas orang lain atau rakyatnya dan juga ia tak mau mengabdi kepada majikan yang dungu dan bodoh.

Kekayaan dan kekuasaan bukan segala-galanya, orang berbudi luhur lebih tertarik pada sifat-sifat kejiwaan dan kebajikan . 

Ayat 4 : Orang yang bermoral dan berwibawa dapat melakukan pekerjaan besar

Jika seorang raja tak bermoral, maka menteri-menterinya akan berontak. 

Jika seorang raja tak berwibawa, maka dia tak dapat mengendalikan negara.

Seorang menteri harus bermoral, jika menteri tak berwibawa negara menjadi lemah.

Seorang raja atau penguasa harus berwibawa dan adil, bila tidak ia akan diremehkan dan ditekan serta dikendalikan bawahanya. 

Seorang menteri atau pegawai harus bermoral dan tahu tata-krama, ia tak korupsi, tak membuat intrik, tak membuat masalah, tak mengeluh dan mengadu domba. 

Ada perkataan :
Dengan wibawa sang raja, para menteri akan takluk. 
Dengan moral dan kesetiaan menterinya maka negara akan makmur .

Ayat 5 : Orang yang tak berpengalaman membuat siasat yang cerdik tak akan pernah menang

Panglima harus gagah dan pandai melihat gelagat dan situasi. Bagi panglima siasatlah yang paling berguna .

Siasat perang bisa mengubah perbandingan kekuatan dua angkatan perang tanpa memakai kekuatan dan kekerasan. 

Dengan melihat gelagat dan situasi lawan kita dapat mengurangi kerusakan dan resiko kekalahan. 

Yang lemah bisa menarik keuntungan dari berbagai keadaan untuk mengalahkan musuh yang kuat. 

Yang bijaksana bisa mengalahkan lawan tanpa berperang .

Ayat 6 : Perlakukan para pembesar yang berjasa dengan baik

Jika semua burung diudara sudah habis di panah, maka busur yang baik harus disimpan.

Jika semua kerajaan musuh sudah dikalahkan atau ditaklukan, menteri-menteri yang berjasa harus disingkirkan atau dipensiunkan .

Itu tak berarti membunuh mereka, tetapi cukup dengan melucuti kekuasaan militer mereka. 

Para pembesar ini juga harus diberi banyak hadiah atas jasa-jasa mereka.

Mereka harus diangkat menjadi raja muda dan diberi hadiah permata dan emas untuk menyenangkan mereka.

Seorang raja harus memperlakukan para jenderal dan pembesar yang telah berjasa setelah menang perang dengan hati-hati.

Jadi gunakan orang yang telah membantumu dengan baik dan buatlah sebagai contoh bagi generasi berikutnya. 

Jangan membuangnya dan memaksanya untuk pensiun atau menekannya setelah ia membuat jasa atau keuntungan bagimu, ini akan menjadi contoh yang jelek bagi para generasi berikutnya .