CARA MEMERINTAH MENURUT ORANG MULIA DAN BIJAKSANA
CARA MEMERINTAH MENURUT ORANG MULIA DAN BIJAKSANA
Ayat 1 : Orang pandai adalah dasar negara .
Negara menjadi kuat, makmur adalah dasar negara. Jika orang pandai membantu jalannya pemerintahan TAPI Jika orang pandai disingkirkan, negara menjadi lemah dan terpecah-pecah .
Baik didalam negara maupun organisasi biasanya, orang-orang pandai selalu menjadi syarat untuk mencapai keberhasilan.
Bukan pandai bicara dan berteori tetapi melaksanakan dan berkata-kata sesuai apa yang dilakukan .
Ayat 2 : Merebut kesetiaan orang dengan memberi contoh yang baik dan ketulusan hati
Orang pandai berusaha merebut kesetiaan orang dengan memberi contoh perilaku yang baik. Orang bijak berusaha merebut kesetiaan orang dengan ketulusan hatinya.
Raja atau penguasa yang bijak tahu bagaimana cara mengambil hati rakyat.
Ia akan memberi contoh perilaku yang baik kepada rakyatnya dan mempengaruhi rakyat lewat ketulusan hati serta pendidikan etis.
Ayat 3 : Melaksanakan perintah agar berhasil
Jika perintah tak dilaksanakan, maka pemerintahan tak akan mantap dan negara tak berjalan lancar.
Apa yang dikeluarkan raja dan diturunkan kepada menteri-menterinya disebut komando.
Apa yang dicatat diatas sebuah kertas disebut perintah.
Apa yang dilaksanakan disebut pemerintahan .
Sebuah negara akan berhasil hanya bila perintah dijalankan dengan semestinya dan pemerintahnya berjalan baik.
Jika perintah tak dijalankan akan terjadi kekacauan dan mengakibatkan semuanya berjalan sendiri-sendiri .
Ayat 4 : Bersahabatlah dengan orang pandai dan hindarilah orang yang jahat
Jika kau mengusir atau memperlakukan orang pandai dengan tak benar, maka orang pandai lainnya akan menjahui.
Jika kau memberi hadiah pada orang jahat, maka orang jahat yang lain berdatangan.
Jika orang baik diberi hadiah dan orang jahat di hukum, negara akan kokoh dan makmur.
Jika kamu menuruti saran orang baik dan setia, maka kamupun bisa berbuat baik dengan sendirinya.
Jika kamu menuruti saran orang pandai dan bijak, maka kamu pun bisa berbuat cerdik dan bijak dengan sendirinya.
Jika kamu menuruti saran orang licik dan jahat, maka kamu pun bisa berbuat licik dan jahat tanpa disadari oleh dirimu sendiri.
Memang jahat dan baik sulit dibedakan, kenali, kendalikan, koreksi dan perbaruhi dirimu sendiri dan dengarkan, pikirkan, pertimbangkan dan sesuaikan dengan kondisimu sekarang ini. Dalami Saran dari orang lain meskipun kamu tahu orang itu baik , tetap saja lakukan hal itu agar dapat kamu ketahui saran itu baik atau buruk .
Ayat 5 : Berpandangan jauh kedepan dan membuat rencana yang baik sebelumnya.
Orang bijak dan cendikiawanan mampu menyelami sumber-sumber penyebab kejayaan dan keruntuhan.
Orang bijak harus paham awal-awal keberhasilan dan kegagalan.
Dengan menguasai ini pemerintahan akan mengetahui setiap adanya pergolakan serta tahu cara-cara untuk maju dan mundur .
Masih dapat berpikir dalam-dalam dan membuat rencana dengan hati-hati dan yakin atas tindakan-tindakan yang diambil.
meskipun berada di tengah-tengah perubahan pergolakan dunia yang kompleks adalah prilaku seorang cendikiawanan.
Jangan berpikir langsung bertindak, Jangan memimbang atau berpikir terlalu lama.
Apa yang terjadi jangan disesali dan apa yang diputuskan atau dikatakan tak dapat ditarik kembali.
Kalau terjadi kerusakan lebih baik diperbaiki, tetapi bila tak bisa diperbaiki lebih baik di tinggalkan atau maju terus, Tanpa harus di sesali lagi .
Ayat 6 : Jangan mengobarkan perang sesuka hati
Raja bijak tak suka berperang, ia hanya berperang untuk menghancurkan kelaliman.
Namun jika perang tak dapat dihindari karena hanya dengan perang orang-orang kejam yang menindas rakyat dapat dihancurkan, maka perang menjadi kehendak langit .
Suka atau tidak perang telah berkobar, jangan mengobarkan perang yang keji, Jika perang tak dapat dihindari karena ingin membasmi kekejaman atau menindas pemberontakan, hendaknya korban dibuat sedikit mungkin.
Jadi bila seseorang suka menantang perang atau menekan orang lain karena egois, ia akan berhadapan dengan kenyataan yang berbeda dan ia akan menyesal kenapa ia berbuat demikian.
Ada pepatah yang mengatakan : naga tetap naga , harimau tetap harimau meskipun ia berubah menjadi apapun juga, kalau ia terdesak ia akan kembali keaslinya.
Rencana manusia dapat diatur keberhasilannya tetapi bila tuhan tak menghendaki apa yang bisa dibuat manusia.
Jadi lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan dan jangan lakukan yang tak perlu kamu lakukan.