Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEPUTAR TEST HIV/AIDS



APA ITU TEST HIV/AIDS ?

Tes HIV memberi tahu kita apakah kita terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS. 

Kebanyakan tes ini mencari antibodi terhadap HIV. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman tertentu. 

Antibodi terhadap semua kuman berbeda, jadi bila ditemukan  antibodi terhadap HIV dalam darah kita, artinya kita terinfeksi HIV. 

Ada juga jenis tes lain yang mencari tanda bahwa virus sendiri ada di dalam darah, tetapi tes macam ini belum tersedia di Indonesia.

Setelah kita mengetahui bahwa kita terinfeksi HIV, mungkin kita melakukan tes lain. Tes ini mengukur jumlah virus dalam aliran darah kita 

APA PROSES TEST HIV/AIDS?

Tes yang paling lazim untuk HIV adalah tes darah. 

Sekarang juga ada tes yang dapat mencari antibodi dalam air seni, atau dalam cairan yang diambil dari dalam mulut (bukan air liur), digesekkan dari dalam pipi. 

Tes yang sering dipakai sekarang disebut tes cepat atau rapid test, yang mampu menyediakan hasil dalam 20-30 menit.

Untuk tes darah, contoh darah kita diambil dengan jarum suntik sekali pakai, atau tetes darah diambil setelah jari kita ditusuk dengan jarum sekali pakai. 

Jika hasil tes pertama‘reaktif’ (positif), hal ini menunjukkan kemungkinan kita terinfeksi HIV. 

Tetapi tes harus diulang dua kali dengan cara berbeda untuk memastikan hasilnya benar, dan dapat dinyatakan ‘positif’. Ini biasanya dilakukan oleh tempat tes tanpa kita diketahui. Hasil juga dapat dilaporkan sebagai ‘non-reaktif’ (negatif). 

Kadang laboratorium juga melaporkan angka non-reaktif (mis. non-reaktif, 0,34). Angka ini tidak ada relevansi sama sekali dan sebaiknya diabaikan.

Sebelum darah diambil, kita wajib diberi konseling oleh seorang konselor yang terlatih. 

Di antara yang lain, konseling ini akan memberi informasi dasar tentang HIV dan AIDS,  manfaat  dan  kerugian  kita mengetahui  apakah  kita terinfeksi,  dan bagaimana  kita akan bereaksi jika nanti hasilnya positif. 

Setelah itu, kita diminta menyetujui sebelum darah diambil (sering disebut informed consent). 

Kita juga wajib diberi konseling lagi oleh konselor yang sama saat hasilnya sudah ada. 

Hasilnya hanya boleh diberikan pada kita, dan tidak boleh diberikan pada orang lain tanpa persetujuan kita. 

Tempat melaksanakan tes bertanggung jawab untuk menjamin nama kita dan hasil tes tidak diketahui orang lain Namun, jika kita di bawah umur, orang tua atau wali kita boleh mewakili kita. 

Hasil tes tidak wajib dilaporkan ke pemerintah. Ada beberapa tempat tes yang tidak mewajibkan kita memberi nama atau identifikasi. Ini disebut tes tanpa nama atau anonim.

BAGAIMANA KITA DAPAT DI TEST HIV/AIDS ?

Semua rumah sakit rujukan AIDS menyediakan layanan tes HIV, sering kali di klinik disebut VCT (voluntary counseling and testing 

SIAPA SEBAIKNYA YANG DI TEST ?

Kita dapat terinfeksi HIV tanpa mengetahuinya. Kita mungkin tidak merasa sakit atau mempunyai keluhan. 

Tetapi kita tetap bisa menularkan orang lain. Siapa pun yang aktif secara s3ksu4l sebaiknya tes HIV secara berkala.

KAPAN SEBAIKNYA KITA DI TES HIV/AIDS ?

Jika kita menjadi terinfeksi HIV, biasanya sistem kekebalan tubuh baru membentuk antibodi tiga minggu hingga tiga bulan setelah kita terjangkit.  

Ini disebut  masa jendela. Jadi, jika kita merasa kita terjangkit, atau melakukan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan setelah peristiwa berisiko sebelum kita dites. 

Kita juga dapat langsung tes, dan mengulangi tes tiga bulan setelah peristiwa (bukan setelah tes pertama). 

Selama masa jeda waktu ini, tes antibodi akan menunjukkan hasil non-reaktif (negatif), tetapi walaupun begitu, jika kita sudah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain.

ADA TEST YANG MEMBERIKAN HASIL LEBIH CEPAT ?

Tes viral load mencari potongan genetik HIV. Bibit ini terbentuk sebelum sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi. 

Tes viral load tidak biasa dipakai untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi, karena tes tersebut jauh lebih mahal dibandingkan tes antibodi. 

Selain itu, tingkat hasil yang salah lebih tinggi, sehingga tes viral load ini tidak disetujui oleh Departemen kesehatan sebagai alat diagnosis HIV untuk orang dewasa.

APA ARTINYA JIKA KITA POSITIF HIV/AIDS ?

Hasil  positif  atau reaktif  berarti  kita mempunyai antibodi terhadap HIV, dan itu berarti  kita  terinfeksi  HI V.  

Hasil  tes seharusnya disampaikan kepada kita oleh konselor, yang akan memberi tahu kita apa dampak pada kehidupan kita, dan bagaimana kita dapat memperoleh layanan dan dukungan kesehatan serta emosional.

Hasil positif bukan berarti kita AIDS. Banyak orang yang positif tetap sehat untuk beberapa tahun, dan sering  tidak langsung perlu memakai obat apa pun.

APAKAH KITA DAPAT MEMPERCAYAI HASIL TEST ?

Hasil tes antibodi untuk HIV adalah benar untuk lebih dari 99,5% tes. 

Sebelum kita diberi hasil positif, tes diulang dua kali sebagai konfirmasi.

Ada beberapa keadaan khusus yang dapat memberi hasil yang salah atau tidak jelas:

. Bayi yang dilahirkan  oleh ibu yang HIV positif dapat menunjukkan hasil positif untuk beberapa bulan karena antibodi ibu diarahkan ke bayi yang baru lahir. 

Walaupun bayi sebenarnya tidak terinfeksi, dia mempunyai antibodi terhadap HIV dan hasil tes dapat reaktif sampai dia berusia 18 bulan. 

Tes lain, misalnya tes viral load, harus dipakai jika hasil yang benar dibutuhkan lebih cepat. 

Orang  yang  baru  terinfeksi  dapat menunjukkan  hasil negatif (non-reaktif) jika dia dites terlalu dini (dalam masa jendela) sejak terinfeksi dengan HIV.

Ibu hamil mungkin menunjukkan  hasil palsu atau tidak jelas akibat perubahan pada sistem kekebalan tubuhnya.

Garis Dasar Tes HIV biasanya mencari antibodi terhadap HIV dalam darah. 

Bila kita  terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh kita membuat antibodi ini untuk melawan HIV. 

Biasanya dibutuhkan tiga minggu hingga tiga bulan untuk membentuk antibodi tersebut. 

Selama masa jendela ini, tes kita tidak akan menunjukkan hasil positif walaupun kita terinfeksi. 

Tes HIV biasa juga tidak memberi hasil yang benar untuk bayi yang baru lahir pada ibu yang terinfeksi HIV.

Hasil tes yang positif (reaktif) berarti kita terinfeksi HIV, tetapi tidak berarti kita AIDS. Jika kita memang HIV-positif, sebaiknya kita belajar tentang HIV, dan mempertimbangkan bagaimana kita dapat melindungi kesehatan kita.