Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RESEP KAKEK SUGIONO : SEMUA TENTANG KEHAMILAN DAN BERSALIN DIBAHAS DISINI

SEMUA TENTANG KEHAMILAN DAN BERSALIN DIBAHAS DISINI




Mengandung dan melahirkan bayi mungil ke dunia ini merupakan pengalaman tak terlupakan bagi seorang ibu.
Adakalanya seorang ibu muda yang baru pertama kali hamil akan mengalami kekhawatiran ketika menghadapi masa-masa kehamilannya.
Kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang kehamilan merupakan salah satu faktor penyebabnya.

Lalu, apa saja yang perlu diketahui oleh ibu hamil? 
Benarkah ibu hamil banyak pantangannya?
Keluhan-keluhan apa saja yang sering muncul ketika hamil?

ASUPAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN

Berikut ini adalah informasi kebutuhan gizi penting selama masa hamil, serta cara memenuhinya :

Karbohidrat dan serat.

Karbohidrat dan serat adalah  salah satu sumber energi penting.
Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum, dan pasta.
Agar kebutuhan energi anda terpenuhi, makanlah 3 porsi karbohidrat/serat makanan setiap hari (Seiris roti sama dengan satu porsi karbohidrat/serat makanan).
Pilihlah makanan yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian, misalnya beras, dan gandum.
Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi dan serat dibanding produk olahannya.
Serat sangat penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami konstipasi.
Makanan berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah segar, dan sayuran segar bisa mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi) tersebut.

Protein.

Anda dan bayi anda memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan jaringan.
Anda perlu mengkonsumsi 60 gram protein sehari, yaitu 20-36% lebih tinggi dari kebutuhan normal.
Beberapa sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, unggas, daging sapi, hati,dan telur.
Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang polong, kacang-kacangan, dan biji- bijian. Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt, juga merupakan sumber protein yang baik.

Lemak.

Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi.
Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan.
Namun demikian, dalam keadaan hamil sekalipun anda harus membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya amat tinggi.
Jika anda mengkonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, berat badan anda akan cepat sekali naik.
Makanan yang tinggi lemak antara lain daging berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak.
Dengan mengkonsumsi beberapa diantaranya, anda akan memperoleh cukup energi dari lemak.

Vitamin dan Mineral.

Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan mineral lebih tinggi dari biasanya.
Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai vitamin dan mineral lebih banyak dibanding makanan lain.
Setiap hari, anda  harus  mengkonsumsi  buah  jeruk  dan sayuran berwarna hijau atau kuning dalam porsi yang besar.
Buah dan sayuran lain yang juga penting untuk dikonsumsi adalah apel, pir, anggur, pisang, nanas, beri, jambu, mangga, pepaya, kurma, melon, wortel, bit, tomat, dan kembang kol.
Konsumsi buah dan sayuran segar lebih disarankan dibanding buah/sayuran kaleng, karena jumlah gizinya yang lebih banyak serta tidak mengandung tambahan gula, garam dan lemak.

DHA.

Selama masa kehamilan, asam lemak dokosaheksaenoat (DHA) sangat penting untuk perkembangan otak bayi.
Bayi dalam kandungan bergantung pada kecukupan asupan DHA anda.
Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi DHA dari ibu dapat meningkatkan status DHA bayi.
Para ahli menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 300 mg DHA per hari.
Contoh sumber DHA adalah: telur, daging, hati, dan ikan.

Asam folat.

Asam folat sangat penting bagi pertumbuhan bayi.
Asupan asam folat yang cukup sebelum pembuahan dan beberapa minggu awal kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir saluran syaraf.
Buah dan sayuran, termasuk  jus jeruk  dan daun sayuran warna hijau, serta padi- padian adalah sumber asam folat yang baik.
Anda harus mengkonsumsi setidaknya 600 mcg  asam folat setiap hari. 
Para ahli kesehatan menganjurkan wanita hamil untuk mengkonsumsi suplemen vitamin yang mengandung 600 mcg asam folat sehari daripada bergantung pada makanan.

Zat Besi.

Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat besi anda.
Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi.
Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi dapat mempertinggi resiko komplikasi disaat persalinan dan resiko melahirkan bayi berat lahir rendah dan prematur.
Makanan-makanan yang kaya zat besi antara lain, daging sapi, hati, kacang polong dan padi-padian.
Para ahli menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 27 mg zat besi setiap hari, yaitu 50% di atas kebutuhan normal.
Sebagian besar ahli kesehatan menganjurkan  konsumsi  suplemen  yang memberikan 30 mg zat besi per hari karena mineral ini sukar sekali terpenuhi melalui makanan.

Seng. 

Seng sangat penting bagi kesehatan anda dan bayi.
Kekurangan seng bisa menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan melahirkan.
Kadar seng rendah pada bayi telah dihubungkan dengan cacat lahir saluran syaraf dan berat lahir rendah.
Sumber seng yang baik adalah seafood, hati, dan daging.

Cairan.

Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban.
Minum setidaknya 6 hingga 8 gelas setiap harinya.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Konsumsi cairan yang terbaik adalah air putih.
Selain itu, anda bisa meminum jus buah, susu, yoghurt, dan lain-lain.

YANG PERLU DIHINDARI IBU HAMIL

Merokok. Nikotin, tar, dan karbon monoksida adalah zat kimia yang berhubungan dengan rokok.

Jika anda merokok sebelum atau sesudah bayi lahir, hal itu akan membahayakan kesehatan anda dan bayi anda.
Semakin cepat anda menghentikan  kebiasaan  merokok, semakin baik kesehatan janin.
Adalah sebuah gagasan yang bagus untuk meminta suami dan anggota keluarga lainnya agar berhenti merokok karena asap rokok orang lain dapat membahayakan kesehatan anda dan janin.

Kafein.

Kopi,teh,cola dan beberapa  minuman  ringan,  coklat  serta beberapa obat non-resep mengandung kafein.
Kafein masuk ke dalam darah janin tetapi tidak menimbulkan cacat lahir.
Namun demikian, sebaiknya anda mengurangi konsumsi kafein, karena dalam jumlah besar kafein dapat menambah komplikasi kehamilan.
Kafein merupakan suatu perangsang yang berpengaruh dan bisa meningkatkan produksi hormon stres.
Peningkatan ini menyebabkan berkurangnya aliran darah ke rahim dan berkurangnya oksigen mencapai janin.
Jadi, mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak tidak baik bagi anda dan bayi anda.
Sedangkan minum teh disarankan tidak bersamaan waktunya dengan vitamin/makanan yang mengandung zat besi, karena teh akan menghambat penyerapan zat besi.

Obat-obatan.

Berbagai jenis obat-obatan bisa mempengaruhi janin, dan menyebabkan cacat lahir parah serta masalah-masalah lain.
Beritahukan kepada dokter pribadi anda, obat-obatan yang biasa anda konsumsi sebelum hamil.
Jangan meminum obat apapun baik obat resep maupun non reseP tanpa petunjuk dari dokter.

Alkohol.

Tak ada tingkat pemakaian alkohol yang aman semasa kehamilan.
Minuman beralkohol akan masuk ke dalam darah bayi melalui darah ibunya.
Sementara hati janin belum berfungsi maksimal, maka minuman beralkohol tersebut akan tetap beredar di dalam darah.
Pada wanita yang minum alkohol dalam jumlah berlebihan, sebagian besar akan berisiko pada bayi, antara lain bisa menghambat pertumbuhan fisik, otak dan lain-lain sehingga bayi lahir dengan cacat fisik, kerusakan jantung dan keterbelakangan mental.

Daging setengah matang.

Sebaiknya daging diolah sampai matang, karena bahan makanan berasal dari hewan bisa mengandung bakteri, parasit, protozoa dan bahkan berbagai jenis cacing.
Pada telur setengah matang pun bisa ditemukan salmonela yang dapat mengakibatkan penyakit typhus.
Bahan makanan yang mengandung kuman tersebut bisa masuk dalam darah ibu dan menyebabkan infeksi, misalnya, toksoplasma.
Perlu diingat bahwa semua infeksi pada ibu hamil menyebabkan gangguan pada bayi.

KELUHAN UMUM SELAMA HAMIL

Perubahan perasaan.

Pada saat anda hamil, perasaan anda akan bercampur aduk, antara bahagia, bangga, khawatir, dan bimbang.
Perasaan itu terus berubah dari hari ke hari.
Hal ini merupakan hal yang normal karena anda dalam proses penyesuaian diri dengan kehamilan dan persiapan sebagai orang tua.
Pelajarilah semua hal tentang kehamilan dan kelahiran.
Ceritakanlah perasaan anda dengan suami, dokter, keluarga atau teman-teman anda, karena keseimbangan emosi juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan anda.
Hormon dapat mempengaruhi suasana hati dan karena kadarnya yang naik turun.
Akan tetapi, apabila anda pernah mengalami depresi atau merasa sedih atau marah lebih dari 3 pekan, temuilah dokter anda.

Mual dan muntah biasanya terjadi pada awal kehamilan.

Karena sering terjadi pada pagi hari, kondisi ini disebut “morning sickness”.
Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan gizi maupun dehidrasi (kekurangan  cairan). 
Untuk  mengatasinya,makanlah sesering mungkin dalam porsi yang sedikit, hindarilah makanan yang membuat mual,dan minumlah sebanyak-banyaknya.
Bila bertambah parah, mintalah obat dari dokter pribadi anda.
Perut kosong sering memperburuk mual dan muntah.
Berikut beberapa tip untuk mengatasi kondisi ini :  bangunlah perlahan-lahan, kemudian duduk di tepi tempat tidur selama beberapa menit, makanlah roti bakar atau biskuit sebagai sarapan, jangan sampai perut kosong sama sekali, makanlah sedikitnya 5 - 6 kali sehari, hindari bau yang tidak enak, jangan meminum jus jeruk, susu, kopi atau teh pada saat merasa mual.

Konstipasi (sembelit)

Pada ibu hamil terjadi karena peningkatan dari hormon progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien.
Selain itu, pada kehamilan trimester ketiga dimana perut sudah membesar, konstipasi ditambah oleh penekanan rahim yang membesar di daerah perut.
Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya juga bisa menyebabkan masalah konstipasi, selain itu tablet zat besi  akan menyebabkan warna feses(tinja) anda kehitaman,
jadi jangan khawatir. Beberapa tips mengatasi konstipasi atau susah buang air besar selama hamil: minum yang cukup 6-8 gelas sehari, makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayuran & buah-buahan, lakukan olahraga ringan teratur seperti berjalan (joging) dan jangan lupa untuk mengkonsultasikannya pada dokter bila anda tetap sulit buang air besar.

Masalah gigi dan gusi.

Beberapa hormon kehamilan menyebabkan gusi menjadi lebih lunak dan mudah terinfeksi.
Rawat baik-baik gigi dan gusi anda pada waktu hamil.
Sikatlah setiap habis makan, terutama setelah mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket.
Setelah mengetahui kehamilan anda, segera periksakan ke dokter gigi jikalau anda memerlukan perawatan gigi secara khusus.
Dokter gigi tahu wanita hamil tidak boleh menjalani pemeriksaan sinar X.
Makanlah makanan yang kaya vitamin dan kalsium, termasuk susu dan produk olahannya (keju, yoghurt).

Masalah kulit.

Pada masa kehamilan terjadi banyak perubahan pada kulit yang sangat berbeda antara satu wanita dengan wanita lain.
Sebagian dari pertambahan darah mengalir ke kulit.
Kulit menjadi lebih hangat dan sering berkeringat.
Warnanya pun menjadi agak gelap yang disebabkan oleh meningkatnya pasokan darah.
Hampir semua wanita mengalami perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap.
Tingkat perubahannya sangat tergantung pada warna kulit asli anda.
Wanita berambut pirang, merah, dan merah tua yang berkulit pucat mengalami sedikit perubahan, sedangkan mereka yang berkulit kuning atau lebih gelap akan semakin bertambah gelap.
Pusar juga semakin gelap dan menyembul keluar.
Sebuah garis tipis yang memanjang ke bawah muncul di tengah perut.
Garis ini memudar tidak lama setelah melahirkan lalu hilang sama sekali beberapa bulan kemudian.
Sebagian besar kulit kembali ke warna aslinya setelah melahirkan, kecuali area sekitar puting susu, genitalia, dan perut.
Bila sebelumnya sudah ada beberapa tanda berwarna gelap pada kulit anda misalnya—tahi lalat, tahi lalat berbulu, bintik-bintik, atau bekas luka akan semakin gelap pada waktu hamil terutama setelah terpapar sinar matahari.
Mungkin ada juga semacam noda yang aneh bentuknya dan bertambah jelas oleh paparan sinar matahari.
Ini semua juga akan hilang setelah melahirkan.
Stretch-marks (tanda berupa garis-garis) akan muncul di payudara, perut, paha dan pantat pada sebagian besar wanita.
Tanda-tanda ini berwarna merah muda pada waktu hamil tetapi setelah melahirkan bentuknya mengecil berwarna keperakan.
Pada wanita berkulit gelap, stretch-marks kelihatan lebih jelas karena kontras dengan warna kulit.

Perubahan rambut dan kuku

Rambut bergelombang bisa menjadi lurus sementara yang lurus jadi berombak, dan  perubahan ini bisa menetap setelah melahirkan.
Banyak wanita mengalami penebalan pada rambutnya pada masa kehamilan karena kerontokan jauh berkurang.
Setelah melahirkan, rambut yang tidak rontok itu justru berguguran dan membuat banyak wanita khawatir.
Yakinlah rambut anda pasti tumbuh kembali.
Kuku jari menjadi kering dan pecah-pecah tetapi akan kembali normal setelah bersalin.
Kuku yang kuat dan agak mengkilap ketika hamil akan berubah menjadi lebih rapuh sesudah melahirkan.

AKTIVITAS IBU HAMIL

Anda tetap dapat melakukan berbagai aktivitas normal, seperti bekerja, bepergian, atau berhubungan 53ks.
Hindarilah perjalanan jauh menjelang akhir kehamilan.
Buatlah diri anda senyaman mungkin dalam perjalanan dengan meluruskan kaki dan sesekali merubah posisi duduk.
Hubungan 53ks tetap dapat dilakukan sepanjang tidak terjadi perdarahan, kejang, atau ketidaknyamanan.
Berkonsultasilah dengan dokter pribadi anda untuk mengetahui beberapa pertimbangan khusus mengenai aktivitas-aktivitas diatas.

PERMASALAHAN SETELAH MELAHIRKAN

Setelah melalui masa kehamilan yang panjang dan persalinan yang berat, perjuangan seorang ibu masih belum usai.
Terkadang akan muncul masalah yang terkait dengan proses persalinannya. 
Oleh karena itu, supaya dapat mengatasinya dengan tepat, setiap ibu perlu mengetahui masalah apa saja yang biasanya muncul dan bagaimana solusinya.

Berikut ini, beberapa masalah yang biasanya muncul setelah ibu melahirkan bayinya :

Keletihan

Jarang sekali ada ibu yang bisa terlepas dari rasa letih ini.
Setelah melelui proses persalinan yang penuh perjuangan,  ibu akan mengalami keletihan yang sepertinya tidak mereda dan biasanya merasa seperti tidak bertenaga.
Hal ini tidak mengherankan, karena setelah melahirkan, seorang ibu dituntut untuk menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengurus bayi yang baru saja dilahirkannya.
Tenaga ibu terkuras habis karena harus menyusui berkali-kali dalam sehari.
Disamping itu, seringnya terbangun ketika malam hari menyebabkan ibu tidak memiliki waktu untuk beristirahat.
Apalagi ditambah dengan berbagai pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, dan ada pula yang masih harus mengurus anak-anaknya yang lain.
Meskipun keletihan adalah hal yang biasa terjadi, namun ibu dapat sedikit menguranginya dengan melakukan usaha sebagai berikut :
Pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk beristirahat, yaitu ketika bayi tertidur baik pada siang maupun malam hari.
Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari orang-orang terdekat (terutama suami) untuk membantu meringankan pekerjaan.
Usahakan untuk  makan  makanan yang  bergizi  dan dalam  jumlah  yang  cukup.
Jika perlu, minum madu dan makan kurma, karena terbukti dapat memulihkan tenaga.
Minum cukup air, karena kekurangan cairan akan membuat tubuh menjadi lemas.

Kontraksi Rahim

Kontraksi rahim setelah melahirkan, yang dirasakan seperti kejang atau kram perut, merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Kontraksi ini merupakan usaha untuk mengerutkan pembuluh darah yang terbuka karena terpisahnya plasenta (ari-ari) dan kembalinya rahim ke ukuran dan lokasi seperti sebelum melahirkan.
Kontraksi ini akan makin terasa ketika ibu menyusui, karena pengisapan payudara oleh bayi akan melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat merangsang terjadinya kontraksi.

Mengeluarkan Darah

Kebanyakan ibu telah mengetahui bahwa dirinya akan mengeluarkan darah selama masa nifas.
Namun, beberapa ibu masih saja khawatir melihat banyaknya darah, terutama ketika alirannya deras dan tiba-tiba pada saat bangun tidur pada hari-hari awal setelah melahirkan.
Jangan khawatir, karena itu merupakan suatu proses yang normal terjadi.
Ibu juga tidak perlu khawatir ketika nampaknya jumlah pengeluaran darah sudah berkurang selama satu atau dua hari namun tiba-tiba mengalir lagi dengan deras.
Hal tersebut biasanya terjadi karena ibu kecapekan setelah melakukan aktivitas tertentu.
Oleh karena itu, ibu perlu segera beristirahat, mengingat kondisinya yang masih lemah.

Bermasalah Saat Buang Air Kecil

Selama 24 jam setelah melahirkan, banyak ibu yang mengalami kesulitan saat buang air kecil.
Beberapa ibu sama sekali tidak merasa ingin buang air kecil, beberapa ibu yang lain merasa ingin tapi tidak dapat melakukannya, dan ada pula yang bisa melakukannya tapi dengan disertai rasa nyeri dan terbakar.
Kandung kemih sangat perlu untuk dikosongkan dalam waktu 6 sampai 8 jam setelah melahirkan, untuk menghindari terjadinya infeksi saluran kemih.
Bagi ibu yang tidak bisa buang air kecil, ada beberapa cara yang bisa dicoba, antara lain:
Jika keadaan memungkinkan, segera bangun dari tempat tidur dan berjalan-berjalan.
Minum air dalam jumlah yang cukup.
Ibu bisa memilih untuk duduk berendam di air hangat atau dengan mendinginkan menggunakan bungkusan es.
Cara-cara tersebut dapat menimbulkan keinginan untuk buang air kecil.

Sulit Buang Air Besar

Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis (kejiwaan), dapat menunda kembalinya fungsi  normal usus setelah  melahirkan.
Salah satu faktor adalah otot-otot perut yang membantu proses pembuangan telah mengalami peregangan selama kelahiran, sehingga menjadi kurang efektif dalam melakukan tugas ini.
Selain itu, penyebab lainnya adalah karena usus besar mungkin mengalami trauma selama persalinan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.
Namun demikian, faktor terbesar yang menyebabkan hambatan untuk buang air besar adalah faktor psikologis seperti takut jahitan terbuka, malu, atau perasaan tertekan.
Berikut ini beberapa cara untuk memperlancar proses buang air besar :
Hendaknya ibu menghilangkan  kekhawatiran  untuk buang  air besar, salah satunya adalah jangan terlalu takut jika jahitan akan terbuka.
Makan makanan yang berserat (sayur dan buah) dan banyak minum air.
Jika kondisi memungkinkan, segera bangun dan berjalan-jalan
Usahakan untuk segera ke toilet (jangan menunda) saat merasakan dorongan untuk buang air besar.

Wasir

Wasir atau ambeyen disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada anus atau dubur.
Keadaan ini bisa menyebabkan nyeri, gatal, panas, dan kadang berdarah.
Wasir ada dua macam, yaitu wasir internal (berada di dalam) dan wasir eksternal (berada di luar).
Seringkali ibu hamil mengalami wasir, terutama pada trimester (3 bulan) terakhir dari masa kehamilannya.
Pada waktu persalinan, terjadi tekanan keluar yang kuat pada anus, dan tekanan ini dapat memperparah wasir yang sudah ada atau membentuk wasir yang sebelumnya belum ada.
Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak enak dan mempercepat penyembuhan wasir, yaitu :
Pertahankan keteraturan buang air besar supaya tidak terjadi sembelit (susah buang air besar, biasanya karena tinja yang keras) yang akan memperparah keadaan wasir.
Ibu dapat memilih untuk melakukan kompres panas atau dingin,sesuai dengan kenyamanan masing-masing.
Atau bisa juga melakukan kompres panas dan dingin secara bergantian.
Ada beberapa ibu yang lebih nyaman dengan duduk berendam di air hangat selama 20 menit, namun ada juga yang justru lebih suka dengan kompres dingin.
Tidur atau berbaring dalam posisi miring, dan hindari posisi telentang.
Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. Gunakan bantalan yang empuk ketika duduk.
Jika wasir sangat mengganggu dan tidak kunjung reda, periksakan ke dokter.
Biasanya dokter akan meresepkan obat yang dimasukkan lewat anus.

NIFAS

Setelah melewati saat-saat persalinan yang melelahkan,seorang ibu akan mengalami masa nifas.
Ibu perlu mengetahui hal-hal apa saja yang akan dialaminya saat nifas, meliputi perubahan-perubahan yang terjadi, cara perawatan, infeksi nifas serta pencegahannya.
Ibu tak perlu khawatir berlebihan dalam menjalani masa nifas.
Dengan persiapan matang dan dukungan keluarga, insya Allah ibu dapat melaluinya dengan baik.

Apa yang Dialami Ibu Saat Nifas?

Setelah melahirkan,  organ reproduksi ibu  berangsur-angsur  akan pulih  kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Suhu badan setelah melahirkan dapat naik lebih dari 0,5C dari keadaan normal (36-37C) tapi tidak lebih dari 39C.
Sesudah 12 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan kembali normal.
Bila lebih dari 38C, harus dipikirkan kemungkinan terjadinya infeksi nifas.

Setelah lahir, bayi bisa langsung disusui jika ibu sudah siap.
Pada hari pertama akan keluar kolustrum, yaitu cairan kuning yang lebih kental daripada air susu.
Jangan ragu untuk memberikan kolustrum pada bayi Anda, walaupun warnanya kuning (tidak seperti susu biasa) tapi kolustrum sangat baik untuk bayi karena mengandung protein albumin, globulin, dan benda-benda kolustrum.

Perasaan mulas setelah melahirkan terjadi akibat kontraksi rahim.
Hal ini kadang sangat mengganggu selama 2-3 hari setelah melahirkan dan biasanya lebih sering terjadi pada ibu multipara (sudah pernah melahirkan lebih dari 1 kali) dibandingkan primipara (baru pertama kali melahirkan).

Perasaan mulas lebih terasa saat menyusui dan dapat pula timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, sisa plasenta, atau gumpalan darah dalam rahim. Untuk kasus seperti ini, dokter akan memberikan obat pada ibu.

Jika ibu mengalami perdarahan, segera bawa ibu ke bidan atau dokter.
Ibu akan mendapat obat untuk menghentikan perdarahan dan dianjurkan untuk tirah baring (tiduran) serta harus mengurangi aktivitasnya.

Selama nifas, ibu akan mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim, cairan ini disebut "lokia".
Pada hari pertama dan kedua ibu akan mengeluarkan lokia rubra atau lokia kruenta, berupa darah segar bercampur sisa selaput ketuban dan lain-lain.

Hari berikutnya keluar lokia sanguinolenta, berupa darah bercampur lendir.
Setelah satu pekan, keluar lokia serosa yang berwarna kuning dan tidak mengandung darah.
Setelah dua pekan, keluar lokia alba yang hanya berupa cairan putih.
Biasanya lokia berbau agak amis. Bila berbau busuk, mungkin terjadi lokiostasis (lokia tidak lancar keluar) dan infeksi.

Buang air kecil harus secepatnya dilakukan oleh ibu sendiri.
Bila kandung kemih penuh dan tidak bisa buang air kecil, akan dilakukan pemasangan selang/kateter untuk mengeluarkan air seni supaya otot-otot kandung kemih dapat beristirahat.
Buang air besar harus segera dilakukan tiga hari setelah melahirkan.

Sulit buang air besar hingga skibala (tinja yang mengeras) tertimbun di rektum bisa menyebabkan terjadinya demam.
Dokter akan menganjurkan banyak minum dan mengkonsumsi makanan berserat (sayur dan buah), jika perlu juga diberikan obat pencahar.
Kesulitan buang air kecil dan buang air besar insya Allah bisa diatasi dengan melakukan mobilisasi (duduk, jalan) secepatnya.

Perawatan Ibu yang Sedang Nifas

Setelah melahirkan, ibu harus cukup istirahat.
Delapan jam setelah melahirkan, ibu  harus tidur telentang  untuk mencegah perdarahan.
Setelah itu, ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah trombosis.

Ibu dan bayi ditempatkan pada tempat yang sama supaya terjalin kontak fisik dan psikis (kejiwaan) yang erat.
Hal ini juga akan memudahkan dalam melakukan aktivitas menyusui.
Makanan yang diberikan harus sehat, cukup kalori, protein, dan serat (sayur, buah).
Bila perlu ibu bisa melakukan senam nifas secara bertahap (bisa dimulai sejak hari kedua melahirkan).

Senam nifas mempunyai banyak manfaat antara lain membantu melancarkan sirkulasi darah, membantu mengembalikan kedudukan otot kandungan, menguatkan otot- otot perut, otot-otot dasar panggul (tempat diantara kedua paha) dan pinggang, membentuk sikap tubuh, serta membantu memperlancar produksi ASI (Air Susu Ibu).

Salah satunya dengan melakukan gerakan-gerakan sebagai berikut :

• Ibu telentang lalu kedua kaki ditekuk, kedua tangan diletakkan di atas dan menekan perut. Lakukan pernafasan dada lalu pernafasan perut.
• Dengan posisi yang sama, angkat pantat lalu taruh kembali.
• Kedua kaki diluruskan dan disilangkan lalu kencangkan otot seperti menahan buang air kecil dan buang air besar.
• Duduklah di kursi,perlahan bungkukkan badan sambil tangan berusaha menyentuh tumit.
Ibu dianjurkan untuk memeriksakan diri enam pekan setelah melahirkan. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat keadaan umum ibu secara menyeluruh dan menindaklanjuti jika ada keluhan-keluhan setelah melahirkan.

MENGENAL INFEKSI NIFAS

Salah satu kelainan yang dapat ditemukan selama nifas adalah "infeksi nifas".
Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada saluran genital (kemaluan) yang terjadi setelah melahirkan yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh sampai 38C atau lebih selama dua hari, terjadi dalam sepuluh hari setelah melahirkan tapi dengan mengecualikan 24 jam pertama.
Tanda-tanda infeksi  nifas  sangat  bervariasi  tergantung  bagian  yang terinfeksi dan keparahannya, antara lain :

• Demam tinggi (38C atau lebih), kadang disertai menggigil.
• Rasa panas dan nyeri pada tempat infeksi
• Kadang-kadang tersa perih saat buang air kecil.
• Ibu terlihat sakit dan sangat lemah
Jika ditemui tanda-tanda seperti yang tersebut di atas, segeralah membawa ibu ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapat penanganan yang sesuai.

Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Nifas

Ada beberapa faktor risiko yang memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi nifas, antara lain :

• Setiap keadaan yang menurunkan daya tahan tubuh ibu, seperti perdarahan, kelelahan, gizi buruk, preeklamsi, eklamsi, infeksi lain yang diderita ibu, penyakit jantung, TBC paru, pneumonia, dan lain-lain.
• Ibu dengan proses persalinan lama, persalinan yang tidak terduga (mendadak) sehingga kurang tertangani dengan baik, atau ketuban pecah lama.
• Ibu yang menjalani tindakan operasi, baik lewat jalan lahir maupun perut.
• Tertinggalnya sisa ari-ari, selaput ketuban, atau bekuan darah dalam rahim.

Pencegahan Infeksi Nifas

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi nifas, antara lain :

• Sebaiknya ibu memperhatikan kondisi kesehatannya selama hamil, segera periksa ke bidan atau dokter jika ada keluhan.
• Minum tablet besi secara teratur untuk mencegah terjadinya anemia.
• Konsumsi makanan yang bersih, sehat, cukup kalori, protein, dan serat (sayur, buah).
• Minum air dalam jumlah yang cukup.

Ibu  hendaknya  memilih  tenaga  penolong   persalinan  yang  terlatih,  supaya   proses persalinan terjamin kesterilannya.
Selama nifas, jalan lahir harus dijaga kebersihannya, apalagi jika terjadi perlukaan yang memerlukan perawatan khusus.

MENGAPA HARUS ASI?

Tidak diragukan lagi mengenai keunggulan ASI (Air  Susu  Ibu)  yang  merupakan  makanan  terbaik  bagi bayi.
Hampir  semua  kalangan,  termasuk  dunia kedokteran ikut menganjurkan supaya ibu lebih memilih ASI dibandingkan susu formula.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233 :
“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan… “

Sungguh disayangkan masih banyak ibu yang enggan menyusui bayinya, hanya karena alasan sibuk bekerja, untuk menjaga penampilan, dan alasan-alasan lain.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai keunggulan ASI dan berbagai manfaat ASI supaya tidak ada lagi keraguan bahwa ASI memang pilihan terbaik bagi buah hati kita.

Apa Saja Keunggulan ASI?

Diproduksi sesuai dengan kebutuhan.Sesuai dengan kebutuhan bayi manusia, ASI mengandung sedikitnya 100 bahan yang tidak ditemukan dalam susu sapi dan tidak bisa ditiru dengan tepat oleh susu formula.
ASI disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bayi. 
Bahan baku ASI dipilih dari aliran darah ibu pada saat dibutuhkan dan komposisinya berubah-ubah dari hari ke hari, dari satu saat menyusu ke saat menyusu yang lain sejalan dengan pertumbuhan dan perubahan bayi.
Gizi pada ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan kemampuan untuk memprosesnya.

Lebih mudah dicerna.

Jumlah protein dalam ASI lebih rendah (1,5%) daripada susu sapi (3,5%) sehingga ASI lebih mudah dicerna.
Protein dalam ASI sebagian besar adalah laktalbumin, yang lebih bergizi daripada komponen terbesar dari susu sapi, yaitu kaseinogen.
Lemak dari ASI maupun susu sapi jumlahnya hampir sama, tetapi lemak dari ASI lebih mudah dipecah dan digunakan oleh bayi.
Disamping itu, bayi juga lebih mudah menyerap gizi mikro yang penting dari ASI daripada susu sapi (mengingat bahwa gizi dalam susu sapi dirancang untuk diserap oleh anak sapi).

Sangat aman utuk bayi.

ASI yang diproduksi oleh payudara dapat dipastikan tidak akan tercemari, rusak, atau dibuat dengan salah.
Berbeda dengan susu formula buatan pabrik yang memiliki risiko terkontaminasi, baik pada saat pemrosesan maupun pengemasannya.
Komposisi susu formula yang sudah diperhitungkan dengan sangat cermat sekalipun masih memiliki kemungkinan salah, mengingat buatan manusia tidak ada yang sempurna.

Baik untuk sistem pencernaan bayi.

Bayi-bayi yang disusui sendiri oleh ibunya hampir tidak pernah mengalami sulit buang air besar, karena ASI lebih mudah dicerna.
Biasanya bayi yang mendapat ASI juga jarang terkena diare (mencret).
ASI dapat menghancurkan organisme penyebab diare sekaligus mendukung pertumbuhan flora yang bermanfaat di dalam saluran pencernaan, sehingga dapat mencegah gangguan saluran pencernaan.

Tinja bayi yang mendapatkan ASI juga tidak berbau menyengat (paling tidak sampai bayi mendapatkan makanan padat).
Di samping itu, tinja bayi yang mendapat ASI juga lebih jarang menyebabkan ruam popok (iritasi kulit akibat popok yang basah oleh air kencing bayi).

Tidak menyebabkan obesitas (kegemukan).

ASI bukan saja tidak menyebabkan obesitas (kegemukan), tapi bayi yang mendapat ASI tampaknya berkaitan dengan angka obesitas (kegemukan) yang lebih rendah di kehidupannya di masa mendatang (setelah dewasa).
Hal ini diduga berkaitan dengan kadar kolesterol yang lebih rendah ketika dewasa.

Mendukung pertumbuhan otak.

ASI mengandung DHA (asam lemak pembangun otak) yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan anak (IQ), paling tidak sampai usia 15 tahun.
Disamping itu, kedekatan interaksi ibu dan anak pada saat proses menyusui juga mendukung perkembangan intelektual anak.

Mencegah alergi.

Hampir tidak ada bayi yang alergi pada ASI.
Meskipun beberapa bayi bisa saja menunjukkan reaksi alergik terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibunya.
Lain halnya dengan susu sapi yang mengandung beta lakto-globulin justru dapat memicu respon alergi dengan gejala yang ringan sampai berat.
Sementara itu, susu kedelai yang sering dijadikan pengganti ketika bayi alergi terhadap susu sapi ternyata komposisinya makin jauh dari yang dibutuhkan bayi dan juga bisa menyebabkan reaksi alergi.
Riset juga menunjukkan bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami asma dibanding yang diberi susu formula.

Mencegah infeksi.

Bayi yang mendapat ASI ternyata juga kurang berisiko mengalami berbagai infeksi, seperti infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, dan septisemia (infeksi darah) di tahun pertama kehidupannya.
Sebagian perlindungannya ini karena proses pemindahan faktor-faktor imun (kekebalan tubuh) di dalam ASI dan bahan pra-susu atau kolostrum.

Mengoptimalkan perkembangan mulut bayi.

Karena menyusu dari payudara ibu membutuhkan lebih banyak usaha bayi daripada menghisap botol, maka hal tersebut akan mengoptimalkan perkembangan rahang, gigi, dan langit-langit.
Riset (penelitian) terbaru menunjukkan bahwa bayi yang menyusu payudara ibunya akan mengalami risiko lebih kecil (kurang) mengalami lubang gigi di masa kanak-kanak dibanding bayi yang mendapat susu formula.

Apa Manfaat Menyusui bagi Ibu ?

Kemudahan.

Menyusui tidak memerlukan perencanaan atau pengemasan terlebih dahulu, selalu tersedia dan selalu ada pada suhu yang tepat.
Jika ibu terpaksa meninggalkan bayi untuk sementara waktu,  misal untuk bekerja, maka ASI bisa diperas terlebih dahulu dan disimpan di lemari pendingin untuk diberikan pada bayi ketika diperlukan (dianjurkan untuk diberikan menggunakan sendok daripada lewat botol).

Ekonomis.

Ibu dapat meghemat banyak biaya karena tidak perlu membeli botol susu, dot, dan susu formula yang harganya bisa sangat mahal.
Apalagi bayi yang mendapat ASI insya Allah akan lebih jarang sakit sehingga hal ini tentunya akan menekan pengeluaran Anda untuk biaya pengobatan.

Mempercepat pemulihan.

Menyusui akan membantu mempercepat pengerutan rahim kembali ke ukuran semula (sebelum hamil) dan mengurangi pengeluaran lokhia (cairan yang keluar lewat vagina setelah melahirkan), yang berarti semakin sedikit darah yang keluar dari tubuh ibu.
Menyusui juga akan memulihkan kondisi tubuh ibu karena dengan menyusui akan memperbanyak periode istirahat bagi ibu baru, yang terutama sangat penting selama enam pekan pertama setelah melahirkan.

Mempercepat kembali ke bentuk tubuh sebelum hamil.

Menyusui  bisa membantu membakar lemak yang terkumpul selama hamil.

Membangun  tulang.

Menyusui bisa membantu memperbaiki mineralisasi tulang sesudah ibu menyapih dan juga dapat mengurangi risiko patah tulang panggul sesudah ibu menopaus (berhenti dari haid).

Mengurangi risiko kanker.

Ibu yang meyusui mempunyai kemungkinan yang lebih kecil terhadap kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker rahim.

Meningkatkan kontak emosional dengan bayi.

Seorang ibu ketika menyusui akan mengalami kontak kulit dan kontak mata dengan bayinya paling tidak enam sampai delapan kali sehari.
Kepuasan emosional, keintiman, dan saling berbagi cinta, serta kenikmatan bukan saja sangat memuaskan dan membentuk hubungan ibu-anak yang kuat, tapi juga dapat meningkatkan perkembangan otak anak.

TIPS MENYUSUI

Bagaimana Cara Merawat Payudara?

Sejak kehamilan  6-8 pekan terjadi  perubahan pada payudara berupa pembesaran payudara yang terasa lebih padat, kencang, sakit, dan tampak jelas gambaran pembuluh darah dipermukaan kulit yang bertambah serta melebar.
Kelenjar Montgomery daerah areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) tampak lebih nyata dan menonjol.
Perawatan payudara yang diperlukan sebagai berikut :

• Mengganti  BH  sejak  hamil  usia  2  bulan  dengan  ukuran  lebih  sesuai  dan  dapat menopang perkembangan payudara. Biasanya diperlukan BH dengan ukuran 2 nomor lebih besar.
• Latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara untuk menunjang produksi ASI dan mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa menyusui. Latihan yang bisa dipraktekkan di rumah oleh ibu : Duduk sila di lantai. Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri (dekat siku), tangan kiri memegang lengan bawah kanan. Angkat kedua siku hingga sejajar pundak. Tekan pegangan tangan kuat-kuat ke arah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot dasar payudara.
• Menjaga kebersihan sehari-hari, termasuk payudara, khususnya daerah puting dan areola.
• Setiap mandi, puting dan areola tidak disabuni untuk menghindari keadaan kering dan kaku akibat hilangnya "pelumas" yang dihasilkan kelenjar Montgomery.
• Lakukan persiapan puting agar lentur,kuat, dan tidak ada sumbatan sejak usia kehamilan 7 bulan, setiap hari sebanyak 2 kali.
Cara melakukan : Kompres masing- masing puting selama 2-3 menit dengan kapas dibasahi minyak.
Tarik dan putar puting ke arah luar 20 kali, ke arah dalam 20 kali untuk masing-masing puting.
Pijat daerah areola untuk membuka saluran susu.
Bila keluar cairan, oleskan ke puting dan sekitarnya.
Bersihkan payudara dengan handuk lembut.
• Mengoreksi puting yang datar atau terbenam agar menyembul keluar dengan bantuan pompa puting (nipple  puller) pada pekan terakhir kehamilan sehingga siap untuk disusukan pada bayi.

Bagaimana supaya Ibu Hamil bisa Sehat dan Mampu Menyusui?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibu hamil bisa sehat dan mampu menyusui bayinya :

Kebutuhan tambahan kalori wanita hamil lebih kurang 285 kalori, disesuaikan dengan kebutuhan  wanita  yang  tidah  hamil/sedang  menyusui,  yaitu  wanita  dengan  kerja ringan 1900 kalori/hari, kerja sedang 2100 kalori/hari, dan kerja berat 2400 kalori/hari.

Kecukupan gizi seimbang kira-kira 40 kalori/kgBB dengan komposisi protein 20-25%, lemak  10-25%, dan  karbohidrat 50-60%.
Jumlah  cairan  yang  perlu  diminum  tidak banyak berbeda dari biasa, yaitu sekitar 2 liter/hari.
Wanita hamil sebaiknya tidur 8 jam sehari.

Kegiatan dan gerakan sehari-hari harus memperhatikan perubahan fisik dan mental yang terjadi.
Di antara waktu kegiatan diperlukan istirahat guna melemaskan otot-otot.
Bagi wanita bekerja, perlu diatur agar cuti hamil dan bersalin diambil sebanyak mungkin setelah bersalin sehingga dapat menyusui bayinya selama mungkin sebelum bekerja.

Ibu seharusnya  tidak merokok dan menjauhi  asap rokok orang lain.
Tidak  minum alkohol dan mengurangi kopi serta minuman mengandung soda karena dapat mengurangi kemampuan usus menyerap kalsium dan zat besi.
Pemakaian obat selama hamil  hanya  atas  petunjuk  bidan  atau  dokter,  terutama menjelang persalinan agar tidak berpengaruh terhadap proses menyusui.

Memperhatikan dan memeriksakan diri bila ada keluhan pada daerah gigi dan mulut karena dapat menjalar pada organ lain dan mengganggu kehamilan.
Memperhatikan kebersihan diri dan menggunakan pakaian nyaman saat  di dalam rumah, yaitu yang longgar, ringan, mudah dipakai dan menyerap keringat

Langkah Menyusui yang Baik dan Benar

Ibu harus menyusui dalam keadaan tenang.
Minum segelas air sebelum menyusui, hindari menyusui dalam keadaan lapar dan haus.
Sebelum  menyusui  hendaknya  ibu  memilih  tempat  yang  nyaman,  tenang,  dan tentunya terjaga  dari  pandangan  orang  lain.

Siapkan  pula  kursi  dengan  sandaran punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi.
Sebelum menggendong  bayi, tangan dicuci  bersih supaya puting  dan areola tidak terkena kuman.
Ketika akan menyusui, tekan daerah areola di antara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI kemudian oleskan ke seluruh puting dan areola.

Cara menyusui yang terbaik adalah bila ibu melepaskan kedua payudara dari pemakaian BH.
Berikan ASI sesuka bayi (on demand) dan tidak usah dijadwal.
Biasanya kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam.
Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian,masing-masing selama kurang lebih 10 menit.

Mulai selalu dengan payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya.
Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
Untuk mencegah lecet, setelah selesai menyusui segera oleskan ASI seperti awal menyusui dan biarkan kering oleh udara, baru kemudian BH dipakai kembali.

Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi supaya bersendawa.
Tegakkan punggung bayi dan dekatkan pada dada ibu supaya bayi bersendawa.
Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.

Yang Perlu Diperhatikan Selama Menyusui

• Walaupun umumnya keadaan gizi ibu hanya mempengaruhi kuantitas (jumah) dan bukan  kualitas  ASI,  konsumsi  makanan  sebaiknya  tidak  dibatasi.
Penurunan  berat badan sesudah melahirkan jangan lebih dari 0,5 kg setiap pekan.
Pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi hanya mendapat ASI, ibu perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari, 6 bulan selanjutnya 500 kalori, dan tahun kedua 400 kalori.
Dalam menu sehari-hari ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya.
Karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak, ibu menyusui dianjurkan minum air 8-12 gelas sehari.
• Ibu menyusui tentunya mengeluarkan tenaga yang tidak sedikit, apalagi terkadang ibu harus terbangun malam karena bayi menangis dan meminta ASI. Oleh karena itulah
ibu menyusui membutuhkan istirahat dan tidur cukup supaya tenaganya pulih kembali.
• Obat tidak mempengaruhi kualitas/komposisi ASI, melainkan kuantitas (jumlah) ASI.
Ibu menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter (tenaga kesehatan) karena ada beberapa obat yang tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.
• Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui dapat dicapai bila bayi menyusui dengan tenang dan badannya menempel betul pada ibu.
Menyusui yang baik dan benar adalah ketika mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara dan mulut bayi membuka lebar sehingga sebagian besar areola tertutup mulut bayi.
Dengan posisi itu, bayi akan leluasa mengisap ASI pelan-pelan tapi kuat dan ibu pun tidak merasa kesakitan.
Sebaiknya posisi puting dan lengan bayi berada pada satu garis lurus.
• Bayi sejak lahir sampai usia 4-6 bulan dianggap cukup mendapat ASI bila berat badan lahir pulih kembali setelah bayi berusia 2 pekan, kenaikan berat dan tinggi badan sesuai dengan kurva pertumbuhan.
Bayi banyak mengompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
Setiap menyusu, bayi menyusu dengan kuat, kemudian melemah dan tertidur.
Selain itu, payudara ibu terasa lunak setelah menyusui dibanding sebelum disusukan.
• Usahakan jangan berikan dot atau empeng di luar waktu menyusui.
Jika terpaksa ibu tidak dapat menyusui bayinya (misalnya  karena  bekerja), berikan ASI yang sudah diperas dengan menggunakan sendok.
• Makanan selain ASI   (MPASI/Makanan Pendamping ASI) hendaknya diberikan mulai usia bayi 6 bulan. Bila ibu bekerja, hendaknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja sehingga ASI dapat tetap diberikan pada saat ibu ada di rumah.
• Bayi disapih  secara  bertahap  dengan  meningkatkan  frekuensi  makanan  anak  dan menurunkan frekuensi pemberian ASI dalam kurun waktu 2-3 bulan (jangan dihentikan mendadak).
• Anjurkan ibu yang mengalami  masalah ketika menyusui  untuk berkonsultasi  pada tenaga terlatih di pusat pelayanan kesehatan. Suami, keluarga, dan orang-orang terdekat hendaknya selalu memberi dukungan moral supaya ibu bisa melalui masa-masa menyusui dengan baik.

MASALAH KETIKA MENYUSUI

Menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting baik bagi ibu maupun bayinya.
Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan anak.
Tentunya kaum ibu ingin dapat melaksanakan aktivitas menyusui dengan nyaman dan lancar.
Namun demikian, terkadang ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan dalam menysui.
Masalah- masalah yang sering dialami oleh ibu sehubungan dengan menyusui dan bagaimana mengatasinya akan dipaparkan pada pembahasan kali ini.

Payudara Bengkak (Engorgement)

Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa lebih penuh, tegang, serta nyeri.
Keadaan seperti itu disebut engorgement (payudara bengkak) yang disebabkan oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening.
Hal ini merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi.

Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri lalu memberikan prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi, keadaan tersebut justru berlanjut.
Payudara akan bertambah bengkak atau penuh karena sekresi ASI terus berlangsung sementara bayi tidak disusukan sehingga tidak terjadi perangsangan pada puting susu yang mengakibatkan refleks oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak dikeluarkan.

Jika hal ini terus berlangsung, ASI yang disekresi menumpuk pada payudara dan menyebabkan areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) lebih menonjol, puting menjadi lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi ketika disusukan.
Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara akan nampak lebih merah mengkilat, terasa nyeri sekali dan ibu merasa demam seperti influenza.

Untuk mencegah terjadinya payudara bengkak, beberapa cara yang dianjurkan antara lain sebagai berikut :

• Susukan bayi segera setelah lahir, apabila keadaan memungkinkan
• Susukan bayi tanpa dijadwal (on demand / sesuka bayi)
• Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi
• Lakukan perawatan payudara pasca persalinan secara teratur
• Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh bayi
• Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara
• Berikan  kompres  hangat  sebelum  menyusui  untuk  memudahkan  bayi  mengisap (menangkap) puting susu
• Lakukan pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari puting ke arah payudara untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya statis di pembuluh darah dan pembuluh getah bening dalam payudara

Kelainan Puting Susu

Kebanyakan ibu tidak memiliki kelainan anatomis payudara.
Meskipun demikian, kadang-kadang dijumpai juga kelainan antomis yang menghambat kemudahan bayi untuk menyusui, misalnya puting susu datar atau puting susu terpendam (tertarik ke dalam).
Disamping kelainan anatomis, kadang dijumpai pula kelainan puting yang disebabkan oleh suatu proses, misalnya tumor.

1.   Puting Susu Datar
Apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang puting, puting yang normal akan menonjol keluar, bila tidak, berarti puting datar.
Ketika menyusui puting menjadi lebih tegang dan menonjol karena otot polos puting berkontraksi, meskipun demikian pada keadaan puting datar akan tetap sulit ditangkap/diisap oleh mulut bayi.

2.   Puting Susu terpendam (tertarik ke dalam)
Sebagian atau seluruh puting susu tampak terpendam atau masuk ke dalam areola (tertarik ke dalam).
Hal ini karena ada sesuatu di bawahnya yang menarik puting ke dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu.
Kelainan puting tersebut seharusnya sudah dapat diketahui sejak hamil atau sebelumnya sehingga dapat diperbaiki dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah payudara, kemudian dilakukan pengurutan menuju ke arah berlawanan.
Perlu diketahui bahwa tidak semua kelainan tersebut di atas dapat dikoreksi dengan cara tersebut.
Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengeluarkan ASI-nya dengan manual (tangan) atau pompa kemudian diberikan pada bayi dengan sendok/pipet/gelas.

Puting Susu Nyeri Dan Lecet

Puting susu nyeri pada ibu menyusui biasanya terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut :

Posisi bayi saat menyusu yang salah, yaitu puting susu tidak masuk kedalam mulut bayi sampai pada areola sehingga bayi hanya mengisap pada puting susu saja. Hisapan/tekanan terus menerus hanya pada tempat tertentu akan menimbulkan rasa nyeri waktu diisap, meskipun kulitnya masih utuh.
Pemakaian sabun, lotion, cream, alkohol dan lain-lain yang dapat mengiritasi puting susu
Bayi dengan tali lidah (frenulum linguae) yang pendek sehingga menyebabkan bayi sulit mengisap sampai areola dan isapan hanya pada putingnya saja.
Kurang hati-hati ketika menghentikan menyusu (mengisap).

Puting susu nyeri biasanya dapat disembuhkan setelah memperhatikan tehnik menyusui yang benar, khususnya letak puting dalam mulut bayi, yaitu bibir bayi menutup areola sehingga tidak nampak dari luar, puting di atas lidah bayi, areola di antara gusi atas dan bawah.
Untuk menghindari puting susu nyeri atau lecet, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, lotion, cream, dan obat-obat yang dapat mengiritasi.
Sebaiknya selesai menyusukan untuk melepaskan hisapan bayi, tekanlah dagu bayi atau pijit hidungnya atau masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke mulut bayi.
Ibu dianjurkan tetap menyusui bayinya  mulai  dari  puting  yang  tidak  sakit  serta menghindari tekanan lokal pada puting dengan cara merubah-rubah posisi menyusui.

Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui.
Apabila dengan tindakan tersebut di atas puting  tetap nyeri, sebaiknya dicari sebab- sebab lain (misalnya moniliasis).
Puting susu lecet/luka akan memudahkan terjadinya infeksi pada payudara (mastitis)

Saluran Susu Tersumbat

Saluran susu tersumbat (obstructive duct) adalah suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh tekanan jari waktu menyusui atau pemakaian BH yang terlalu ketat.
Hal ini juga dapat terjadi karena komplikasi payudara bengkak yang berlanjut yang mengakibatkan kumpulan ASI dalam saluran susu tidak segera dikeluarkan sehingga merupakan sumbatan.
Sumbatan  ini  pada  wanita  yang  kurus  dapat terlihat dengan jelas sebagai benjolan yang lunak pada perabaannya.

Untuk mengatasi terjadinya saluran susu tersumbat (obstructive duct) ada beberapa hal yang dianjurkan, antara lain :
Sebaiknya ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan dengan teratur agar tidak terjadi stasis dalam payudara yang mengakibatkan terjadinya radang payudara (mastitis)
Gunakan BH dengan desain menopang (menyangga), bukan menekan payudara.
Keluarkan ASI setiap kali selesai menyusui bila payudara masih terasa penuh.

Sumbatan saluran susu ini harus segera diatasi karena dapat berlanjut menjadi radang payudara (mastitis).
Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara dapat diberikan kompres hangat dan dingin, yaitu kompres hangat sebelum menyusui dengan tujuan mempermudah bayi mengisap puting susu dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara.

Radang Payudara (Mastitis)

Radang payudara (mastitis) adalah infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik (seperti demam) pada ibu.
Hal ini biasanya terjadi pada 1-3 pekan setelah melahirkan dan sebagai komplikasi saluran susu tersumbat.
Keadaan ini biasanya diawali dengan puting susu lecet/luka.
Gejala-gejala yang bisa diamati pada radang payudara antara lain kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-benjol (merongkol).

Untuk  mengatasi  hal  tersebut  di  atas,  ibu  perlu  dianjurkan  agar  tetap  menyusui bayinya supaya tidak terjadi stasis dalam payudara yang cepat menyebabkan terjadinya abses.
Ibu perlu mendapatkan pengobatan (Antibiotika, antipiretik/penurun panas, dan analgesik/pengurang nyeri) serta banyak minum dan istirahat untuk mengurangi reaksi sistemik (demam).

Bilamana mungkin, ibu dianjurkan melakukan senam laktasi (senam menyusui) yaitu menggerakkan lengan secara berputar sehingga persendian bahu ikut bergerak ke arah yang sama.
Gerakan demikian ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di daerah payudara sehingga statis dapat dihindari yang berarti mengurangi kemungkinan terjadinya abses payudara.

Abses Payudara

Kelanjutan/komplikasi dari radang payudara akan menjadi abses.
Hal ini disebabkan oleh meluasnya peradangan dalam payudara tersebut dan menyebabkan ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan tidak sekeras seperti pada radang payudara (mastitis), tetapi tampak lebih penuh/bengkak berisi cairan.
Bila payudara seperti ini perlu segera diperiksakan ke dokter ahli supaya mendapat tindakan medis yang cepat dan tepat.

Mungkin perlu dilakukan tindakan insisi untuk drainase, pemberian antibiotik dosis tinggi dan anlgesik.
Ibu dianjurkan banyak minum dan istirahat.
Bayi dihentikan untuk menyusui sementara waktu pada payudara sakit dan setelah sembuh dapat disusukan kembali.
Akan tetapi, bayi tetap bisa menyusui pada payudara yang sehat tanpa dijadwal (sesuka bayi).

Air Susu Ibu Kurang

Masih banyak ibu mengira bahwa mereka tidak mempunyai cukup banyak ASI untuk bayinya, sehingga keinginan untuk menambah susu formula atau makanan tambahan sangat besar.
Dugaan makin kuat apabila bayi sering menangis, ingin selalu menyusu pada ibunya dan terasa kosong/lembek meskipun produksi ASI cukup lancar.
Menilai kecukupan ASI sebenarnya bukan dari hal tersebut di atas tapi terutama dari berat badan bayi.

Apabila ibu mempunyai status gizi yang baik, cara menyusui benar, secara psikologis percaya diri akan kemauan dan kemampuan untuk bisa menyusui bayinya serta tidak ada kelainan pada payudaranya maka akan terjadi kenaikan berat badan pada  4-6  bulan pertama usia bayi. 
Apabila tidak terjadi kenaikan berat badan bayi sesuai dengan usianya biasanya hal ini disebabkan oleh jumlah ASI yang tidak mencukupi sehingga diperlukan tambahan sumber gizi yang lain.

Bayi Bingung Puting

Istilah bingung puting dipakai untuk menggambarkan keadaan bayi yang mengalami nipple confusion karena diberi susu formula dalam botol bergantian dengan menyusu pada ibu.
Mekanisme menyusu dan minum dari botol sangat berlainan. 
Untuk menyusui bayi memerlukan usaha yang "lebih" dari minum susu dari botol.

Pada saat menyusu pada ibu, bayi mempergunakan otot-otot pipi, gusi, palatum durum (langit-langit) dan lidah untuk menarik dan mengurut puting serta areolanya untuk membentuk suatu "dot", kemudian ditekan oleh gusi atas dan bawah sehingga sinus laktiferus tertekan dan keluarlah ASI.
Selanjutnya, dengan gerakan yang teratur ASI diisap dan ditelan.

Tidak demikian halnya dengan bayi yang mendapat minuman dari botol, sebab dot mempunyai lubang sehingga tanpa berusaha keras bayi dapat menelan susu karena susu dapat terus keluar tanpa diisap.
Oleh sebab itulah kenapa bayi yang terbiasa minum dari botol (dot) akan sulit dan enggan menyusu dari ibunya.

Ibu yang menggunakan botol dan dot biasanya beralasan produksi ASI-nya kurang, atau ibu sakit, misalnya payudaranya bengkak, puting susu nyeri atau lecet dan sebagainya.

Tanda-tanda bayi bingung puting antara lain :

• Bayi mengisap puting seperti mengisap dot
• Waktu menyusu, bayi mengisapnya terputus-putus atau tersendat-sendat
• Bayi menolak menyusu ibu

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bingung puting adalah sebagai berikut :

• Ibu harus mengusahakan agar bayi hanya menyusu ibu saja
• Ibu harus menerapkan cara menyusui yang benar
• Ibu sebaiknya menyusui bayi tanpa dijadwal (sesuka bayi)
• Ibu perlu lebih sabar dan lebih telaten ketika menyusui bayi

Bayi Enggan Menyusu

Bayi enggan menyusu perlu mendapat perhatian secara khusus terutama terhadap bayi dengan gumoh, diare, mengantuk, kuning, dan kejang-kejang.
Bayi dengan gejala tersebut perlu dibawa ke dokter ahli untuk mendapatkan tindakan medis.
Selain itu, masih ada penyebab lain bayi enggan menyusu antara lain :
• Hidung tertutup lendir atau ingus karena pilek sehingga sulit mengisap / bernafas
• Bayi dengan sariawan/moniliasis, nyeri untuk mengisap
• Terlambat dimulainya menyusu waktu di Rumah Sakit karena tidak dirawat gabung antara ibu dan anak
• Bayi ditinggal lama karena ibu sakit atau bekerja
• Bayi juga mendapat susu dari botol selain dari menyusu ibunya
• Bayi dengan prelacteal feeding atau mendapatkan makanan tambahan terlalu dini
• Tehnik menyusui ibu yang salah
• ASI kurang lancar atau terlalu deras (memancar)
• Bayi dengan frenulum linguae (tali lidah) pendek / short tongue tie

Penanggulangan bayi enggan menyusu sebagai berikut :

• Apabila bayi pilek, ibu diajarkan cara membersihkan lubang hidung
• Berikan pengobatan bila mulut bayi sakit sariawan/moniliasis
• Berikan lebih banyak kesempatan kepada ibu untuk merawat bayinya sendiri agar lebih mengenal sifat/cirinya.
• Ibu perlu tahu tehnik menyusu yang benar
• Sebaiknya ibu tidak memberi prelacteal feeding (makanan tambahan) yang terlalu dini pada bayi
• Apabila ASI keluar terlalu deras/memancar, keluarkan ASI sedikit sebelum menyusu baru kemudian bayi disusukan dengan posisi agak tegak/berdiri.
• Bila ASI kurang lancar, sebaiknya menyusui lebih lama dan lebih sering (sesuka bayi) serta pada waktu menyusui posisi kepala bayi lebih didekatkan pada payudara, tangan ibu menahan kepala bayi agar tetap pada posisinya. Dengan begitu, ASI bisa keluar lebih sempurna.
• Tindakan operatif pada frenulum linguae yang pendek

Bayi Sering Menangis

Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi sehingga bila bayi sering menangis pasti ada sebabnya.
Kita perlu mencari sebabnya agar dapat diambil tindakan yang tepat.
Penyebabnya bisa karena bayi lapar, takut, kesepian , bosan, kesepian, popok basah/kotor, atau karena sakit.

Delapan puluh persen dari penyebab tersebut di atas dapat ditanggulangi dengan menyusukan bayi dengan tehnik yang benar.
Di samping itu, tentu saja dengan mengatasi sebab-sebabnya seperti mengganti popok yang basah, membelai  bayi  supaya tenang,  dan membawanya ke dokter jika memerlukan penanganan karena sakitnya.