Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RESEP KAKEK SUGIONO : JENIS-JENIS OBAT DIABETES

JENIS-JENIS OBAT DIABETES



Pengobatan diabetes secara menyeluruh mencakup diet yang benar, olahraga yang teratur,  kemudian dilanjutkan  dengan obat-obatan yang diminum, atau  suntikan insulin.

Pada diabetes tipe 1, mutlak memerlukan suntikan insulin setiap hari; sedangkan pada diabetes tipe 2, kadang dengan diet dan olahraga saja  glukosa darah bisa menjadi  normal, namun umumnya perlu minum obat  anti diabetes secara oral atau  tablet,  pada keadaan tertentu diabetes tipe 2 memerlukan suntikan insulin, atau  bahkan perlu kombinasi suntikan insulin dan tablet.

Di negara yang sudah maju, telah dipikirkan upaya cangkok pankreas untuk mengganti pankreas yang sudah rusak,  hanya saja  hasilnya sampai saat ini belum  ada  yang memuaskan.

Kemajuan teknologi  dewasa ini telah menemukan banyak obat tablet jenis baru dengan hasil yang cukup menggembirakan, demikian  pula bermacam-macam insulin baru telah dipasarkan.
Sehingga disamping angka kejadian diabetes yang terus meningkat, kemajuan dalam  pengobatan diabetes juga terus berpacu untuk mengantisipasinya.

Pada tulisan ini akan dibicarakan tentang bermacam-macam tablet oral untuk menurunkan glukosa darah.
Obat tablet ini disebut sebagai Oral Anti Diabetes (OAD) atau  Oral Hypoglycemic  Agents  (OHA).
Hingga kini dikenal ada  lima macam OAD yang dipasarkan, tiap macam OAD mempunyai susunan kimia yang berbeda dan cara  menurunkan glukosa yang berlainan.
Ada yang merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak, yang lain bekerja mengurangi resistensi terhadap insulin, sedangkan yang lainnya menghambat penyerapan karbohidrat dari usus.

Pasien diabetes tipe 2, pada permulaan pengobatan biasanya memakai satu  jenis OAD, namun untuk lebih efektif menurunkan glukosa darah, kadang diperlukan  lebih dari satu macam OAD.

SULFONYLUREA

Sulfonylurea adalah tablet OAD yang paling banyak dikenal dalam  puluhan tahun  terakhir ini.
Untuk menurunkan glukosa darah, obat  ini merangsang sel beta  dari pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin.
Jadi syarat pemakaian obat  ini adalah apabila pankreas masih  baik untuk membentuk insulin, sehingga obat  ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2.


Kebanyakan pasien diabetes mengenal obat  golongan sulfonylurea ini, yaitu antara lain :

* Chlorpropamide
* Glibenclamide atau  Glyburide

Saat ini yang paling banyak dipakai adalah glimepiride, glibenclamide, dan glipizide.

Pemberian obat sulfonylurea biasanya 15 sampai 30 menit sebelum makan.

Glibenclamide adalah OAD yang cukup kuat menurunkan glukosa darah, pada dosis  yang tinggi bisa menyebabkan hipoglikemia.
Obat ini di pasaran dikenal dengan nama dagang Daonil atau  Euglucon, masih  ada  lagi buatan lokal, seperti Glimel, Renabetic, Prodiamel, atau  yang generik  Glibenclamide buatan Indo Farma.

Glimepiride diberikan  satu  kali sehari, yang ada  di pasaran bisa 1 mg, 2 mg, 3 mg, atau  4 mg.
Obat ini aman bagi penderita dengan komplikasi ginjal, karena tidak mengganggu absorpsi maupun kerja obat.
Obat orisinal adalah Amaryl, yang buatan lokal antara lain Metrix, Gluvas, Amadiab,  atau  Glamarol.
Glipizide relatif lebih ringan dan lebih jarang  menimbulkan hipoglikemia,  tinggal dalam  peredaran darah hanya beberapa jam, kecuali yang tipe XL, beredar  dalam  darah sampai 24 jam. Contoh  yang orisinal adalah Minidiab atau  Glucotrol dan Glucotrol XL, ada  sediaan 5 mg atau  10 mg.

Efek Samping

Sulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia,  terutama bila dipakai dalam  3 – 4 bulan pertama pengobatan akibat perubahan diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat.
Apabila ada  gangguan fungsi ginjal atau  hati, dosis  perlu diperhatikan karena lebih mudah timbul hipoglikemia.
Namun  secara umum obat  ini baik untuk menurunkan glukosa darah.

Yang  Harus Diperhatikan

Semua usaha menurunkan glukosa darah diluar obat seperti olahraga lebih dari biasanya, tidak makan atau makan terlalu sedikit, apabila dilakukan  bersamaan dengan minum sulfonylurea, mudah menyebabkan hipoglikemia.

Demikian bila menggunakan beberapa obat  pilek decongestan, atau  alk0h0l, bisa menurunkan glukosa.

Sebaliknya pada pemakaian steroid,  penyekat beta, niacin, atau  obat  jerawat  retin-A, dapat mengurangi efek obat  sehingga glukosa tidak mau turun.

Anda dianjurkan  membuat pencatatan semua data  obat yang dipakai,  semua copy resep dari semua dokter anda, serta catatan bila terjadi kemungkinan efek samping obat.


BIGUANIDES

Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam  tubuh, dengan cara  mengurangi resistensi insulin.
Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati yang melebihi normal.
Biguanides menghambat proses ini, sehingga kebutuhan insulin untuk mengangkut glukosa dari darah masuk ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi  turun.
Karena cara  kerja yang demikian,  obat  ini jarang  sekali menyebabkan hipoglikemia.

Satu-satunya biguanides yang beredar di pasaran adalah Metformin, contohnya Glucophage, masih  ada  lagi produk lokal misalnya Diabex,  Glumin, Glucotika, Formell, Eraphage, Gludepatic, dan Zumamet.

Ada satu  keuntungan obat  ini adalah tidak menaikkan berat  badan, jadi sering  diresepkan pada diabetes tipe 2 yang gemuk.
Obat ini juga sedikit menurunkan kolesterol dan trigliserida.
Obat ini biasanya diminum dua sampai tiga kali sehari sesudah makan.
Ada kemasan Glucophage XR yang bekerja 24 jam, diminum sekali sehari.

* Gliquidone
* Gliclazide
* Glipizide
* Glimepiride.

Efek Samping

Metformin biasanya jarang  memberikan efek samping.
Tetapi pada beberapa orang  bisa timbul keluhan terutama pada saluran cerna, misalnya :

* Gangguan pengecapan
* Nafsu makan menurun
* Mual, muntah
* Kembung, sebah, atau  nyeri perut
* Banyak  gas  di perut,  atau  diare
* Pada beberapa penderita, dilaporkan  bisa menimbulkan ruam atau  bintik-bintik di kulit.

Efek samping di atas biasanya timbul pada beberapa minggu pertama penggunaan obat,  yang akan  berangsur berkurang.
Untuk menghindari efek samping ini, dianjurkan  minum obat  bersama atau  sesudah makan, dan dimulai dari dosis  kecil yang kemudian dosis ditingkatkan.
Bila dikombinasikan dengan obat  lain, misalnya sulfonylurea, meglitinide,  atau  insulin, obat  metformin bisa menimbulkan hipoglikemia.

Yang  Harus Diperhatikan

Hati-hati jangan minum alk0h0l, bila alk0h0l dan metformin diminum bersama, bisa terjadi penimbunan obat  dalam  tubuh dan timbul lactic acidosis, keadaan ini bisa berbahaya, dengan keluhan sebagai berikut:

* Rasa capai
* Nyeri otot
* Sukar  bernafas
* Nyeri perut
* Pusing, mengantuk, sampai gangguan kesadaran.

Keluhan  perut  akibat obat  metformin bisa diatasi  dengan obat  simetidin  atau  obat  perut  lain untuk mengatasi keluhan mual, muntah, kembung, dan diare.
Bila terjadi lactic acidosis (meskipun jarang), harus menghentikan obat  metformin,  dan dokter perlu memberi suntikan iv dye (obat  kontras yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan radiologi).

ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS

Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga  pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau  pencernaan  karbohidrat di usus menjadi berkurang. Hasil akhir dari pemakaian obat  ini adalah penyerapan glukosa ke darah menjadi  lambat,  dan glukosa darah sesudah makan tidak cepat naik.
Termasuk obat  golongan ini kita kenal dengan Acarbose dan Miglitol.
Acarbose ada  di pasaran dengan nama Glucobay, dalam  kemasan 50 mg dan 100 mg, yang diminum bersamaan dengan makanan, ditujukan terutama untuk mengatasi kenaikan glukosa darah sesudah makan.

Efek Samping

Obat ini umumnya aman dan efektif, namun ada  efek samping yang kadang mengganggu, yaitu perut kembung, terasa banyak gas, banyak kentut,  bahkan diare.
Keluhan  ini biasanya timbul pada awal pemakaian obat,  yang kemudian berangsur bisa berkurang.
Bila diminum bersama dengan suntikan insulin atau tablet sulfonylurea, kadang bisa menyebabkan hipoglikemia.
Apabila efek samping ini terjadi, maka dianjurkan  minum susu atau  suntik glukosa, karena makanan gula atau  buah  manis  akan  dihambat penyerapannya oleh acarbose.

Yang Harus  Diperhatikan

Karena kerap  timbul keluhan perut,  maka  acarbose jangan diberikan  pada keadaan sebagai berikut:

* Irritable bowel syndrome
* radang usus kronis, ulcerative colitis atau  Crohn’s disease
* gangguan penyerapan usus yang kronis, chronic malabsorption disorder.

Dosis yang tinggi dari acarbose dapat menggangu fungsi hati, tetapi bila dosis  obat  diturunkan atau  dihentikan maka hati akan  pulih (reversible).

MEGLITINIDES

Obat ini secara susunan kimiawi berbeda dengan sulfonylurea, namun cara  kerjanya sama.
Obat ini menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas secara cepat dan dalam  waktu singkat.
Sehubungan dengan sifat cepat dan singkat  ini, maka  obat  ini harus diminum bersama dengan makanan.

Termasuk golongan obat  ini adalah Repaglinide (Novonorm) dan Nateglinide (Starlix).
Efek Samping Meskipun sama seperti sulfonylurea, efek samping hipoglikemia  boleh dikatakan jarang  terjadi, hal ini disebabkan oleh efek rangsangan pelepasan insulin hanya terjadi pada saat glukosa darah tinggi.
Yang Harus Diperhatikan Seperti halnya  dengan sulfonylurea,
hati-hati bila minum alk0h0l atau  efek interaksi  dengan obat  lain.

THIAZOLIDINEDIONES

Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan  lebih banyak diangkut  masuk ke dalam sel, dan kadar  glukosa darah akan  turun.
Selain  itu, obat  thiazolidinediones juga menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa.
Efek menguntungkan lainnya adalah obat  ini bisa menurunkan trigliserida darah.

Termasuk kelompok  obat  ini adalah Pioglitazone (Actos) dan Rosiglitazone (Avandia).
Dulu ada  Troglitazone (Rezulin),  yang ditemukan pada tahun  1997,  namun beberapa tahun  yang lalu telah ditarik dan dilarang beredar, karena menimbulkan kerusakan hati.

Efek Samping

Beberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak, berat  badan naik, dan rasa capai.
Efek serius yang jarang  terjadi adalah gangguan hati, sehingga pada pemakaian pioglitazone atau  rosiglitazone, perlu pemeriksaan faal hati terutama pada tahun  pertama pemakaian obat.
Keluhan  gangguan hati yang mungkin terjadi antara lain:

* Mual dan muntah
* Nyeri perut
* Rasa capai
* Nefsu makan turun
* Warna  urin kuning tua
* Warna  kulit kuning

Yang  Harus Diperhatikan

Obat ini baik sekali diserap bila diminum bersama dengan makanan, dan tidak menyebabkan hipoglikemia.
Akan tetapi bila dikombinasikan dengan sulfonylurea atau insulin, maka  mungkin bisa menyebabkan hipoglikemia.


KOMBINASI OBAT

Obat anti diabetes oral bisa dikombinasikan satu  dengan kelompok  yang lain, atau  kadang perlu dikombinasikan dengan insulin.
Tujuan  kombinasi ini adalah agar  efek obat  lebih optimal dalam  mengontrol glukosa darah.
Apabila dua obat  kombinasi masih  belum  berhasil baik, dokter bahkan boleh meresepkan tiga jenis obat sekaligus, karena cara  kerjanya bisa bersama saling menguntungkan untuk menurunkan glukosa.

Sulfonylurea dan Metformin

Golongan sulfonylurea paling banyak atau  paling sering dikombinasikan dengan obat  anti diabetes kelompok  lain, karena efek kombinasi bisa memperbaiki dan menambah kerja insulin.

Kombinasi sulfonylurea dan metformin lebih baik daripada bila kedua obat  dipakai secara terpisah sendiri.
Metformin bahkan baik karena tidak menaikkan berat badan bahkan kadang menurunkannya.

Efek samping kombinasi ini adalah gangguan perut seperti mual atau  diare,  kadang bisa menimbulkan hipoglikemia.

Kini telah dipasarkan kombinasi dua kelompok  obat  ini, contohnya adalah tablet Glucovance, yang tersedia dalam  tiga kemasan, yaitu mengandung metformin/glibenclamide 500 mg/5 mg, 500 mg/2.5  mg, dan 250 mg/1.25  mg.

Dalam waktu dekat  akan  beredar pula kombinasi glimepiride dan metformin dalam  satu  tablet.

Sulfonylurea dan Alpha-Glucosidase Inhibitor

Pada kasus dimana glukosa darah meningkat banyak pada 2 jam sesudah makan, maka  pemakaian sulfonylurea yang dikombinasikan dengan acarbose akan lebih berhasil baik.
Efek samping yang bisa terjadi adalah kram perut, banyak gas  atau  diare.  Kadang juga bisa timbul hipoglikemia.

Sulfonylurea dan Thiazolidinediones

Bila penggunaan  sulfonylurea sudah maksimal dan masih  belum  berhasil baik, mungkin penyebabnya adalah resistensi insulin karena kegemukan, bisa dicoba kombinasi baru ini dengan menambahkan thiazolidinediones.
Sulfonylurea akan  merangsang produksi  insulin sedangkan thiazolidinediones memperbaiki kerja insulin.

Metformin dan Alpha-Glucosidase Inhibitor

Penambahan acarbose atau  miglitol pada metformin adalah lebih baik dalam  menurunkan glukosa darah daripada pemakaian metformin secara tunggal.
Efek samping adalah bisa menimbulkan keluhan pada perut.

Metformin dan Thiazolidinediones

Telah  diakui efek menguntungkan dari kombinsai pioglitazone atau  rosiglitazone dengan metformin.
Sekarang sudah beredar di pasaran satu  obat  yang berisikan kombinasi dua kelompok  obat  tersebut di atas, yaitu rosiglitazone (avandia) dengan metformin dalam bentuk  Avandamet, dan pioglitazone (actos) dengan metformin dalam  satu  tablet Actos-met.