Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TIPS CARA MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG LAIN

TIPS CARA MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG LAIN



Seni memotivasi merupakan seni di mana kita bisa membuat orang lain berfikir seperti layaknya kita berfikir. 

Kita berusaha membuat orang lain berfikir layaknya kita.  

Pada bagian ini saya akan membagikan kunci-kunci ajaib agar Anda dapat membujuk orang lain untuk menerima pandangan Anda.

Pada saat Anda mulai membaca paragrap-paragrap berikutnya, mungkin saja Anda akan merasa bahwa apa yang dituliskan pada bagian ini merupakan cara-cara ‘licik’ untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. 

Anda mungkin akan merasa beberapa trik-trik  yang  ada dalam  bagian  ini pernah  menimpa diri  Anda  yang  disebabkan orang-orang ‘licik’ yang menggunakan kunci-kunci ini.

Hindarkan konflik, buatlah Anda dan dia seakan sedang mengejar hal yang sama.

Untuk  membawa pikiran  seseorang,  maka  setidaknya  kita terlebih  dahulu  ada  di ‘jalur’ yang sama. 

Posisikan bahwa Anda dan dia sedang berada dalam jalur dan tujuan yang sama. 

Hal ini dimaksudkan untuk meredam konflik antara Anda dan dia. 

Perlu diingat, adanya konflik akan manjauhkan pengaruh Anda terhadap dirinya dan akan menimbulkan kesan ‘kita berbeda jalur dan tujuan’ yang mempersulit posisi pengaruh Anda.

Dalam sekumpulan orang yang berdiskusi, justru kesalahan terbesar adalah berdebat dengan anggota diskusi lainnya. 

Dalam perdebatan dapat dianalogikan seperti perkelahian fisik, kalah jadi abu menang pun jadi arang. 

Gak ada untungnya! Anda bisa saja memenangkan sebuah perdebatan, tapi apakah itu artinya Anda bisa mempengaruhi pikirannya? Belum tentu! Bisa saja memang dia sudah lelah atau memang sengaja mengalah untuk mempersiapkan argumen-argumen yang selanjutnya dibuat untuk lebih menyerang Anda. 

Maka hindarilah perdebatan.

Cara yang paling cerdik adalah dengan melakukan peredaman konflik dan dengan menunjukkan ekspresi tulus bahwa Anda berdua sedang berada di jalur dan tujuan yang sama. 

Peredaman konflik dapat dilakukan dengan mengusahakan agar kedua pihak sepakat bahwa mereka mempunyai arah yang sama.

Setelah semuanya sudah merasa mempunyai tujuan yang sama, di sinilah saatnya Anda  mengeluarkan  ide-ide  dan  metode  Anda  untuk  mencapai  tujuan  tersebut. 

Buatlah peredaman, jika dirasa konflik akan muncul kembali.

Buatlah kesan bahwa sebenarnya bukan dirinya yang harus menyetujui ide Anda.

Kesulitan seseorang dalam mempengaruhi pikiran orang lain bukanlah hanya semata-mata karena pertentangan logika. 

Dalam berbagai survey dan penelitian, pertentangan batin lebih sering muncul daripada pertentangan logika. 

Untuk mempengaruhi logika, kita bisa dengan mudah mengatasinya dengan pemberian logika yang lebih baik. 

Lalu bagaimana untuk mengatasi pertentangan batin?

Pertentangan  batin  tidak  bisa  mudah  begitu  saja  dipatahkan  oleh  ide-ide  logika, bahkan justru sebaliknya banyak pertimbangan logika yang menjadi ‘tertutup’ oleh karena tidak adanya persetujuan dari batin seseorang. 

Batin seseorang merupakan wilayah pribadi yang tidak mudah diusik oleh orang lain.

Bila kita ingin mempengaruhi pikiran orang lain dan kita tahu bahwa ide yang akan kita sampaikan agak bertentangan dengan perilaku batinnya, maka yang harus kita lakukan adalah menghindarkan adanya ‘campur tangan’ batin dalam proses penularan ide tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat kesan bahwa sebenarnya bukan dirinya yang harus menyetujui gagasan Anda ini. 

Anda dapat mengatakan: “Saya harap Anda tidak menerima hal ini secara pribadi. Hal ini  kita  lakukan  antar  institusi  saja  OK!”  

Dengan mengatakan hal ini Anda memberikan kesan mengkesampingkan pribadinya dalam pengambilan sebuah keputusan. 

Dengan mengatakan bahwa ini adalah keputusan antar institusi mengesankan bahwa yang mengambil keputusan adalah institusi, bukan dirinya secara langsung.  

Ini  dibuat  untuk  meminimalkan  adanya  campur  tangan  batin  dalam keputusannya.

Lakukan secara halus dan samar-samar.

Buatlah upaya pengendalian atas pemikiran orang lain yang Anda buat itu secara halus,jangan sampai Anda menunjukkan bahwa Anda memang sedang mencoba mempengaruhi pikirannya. 

Jika orang yang ingin Anda pengaruhi menyadari bahwa Anda sedang berusaha mempengaruhinya, maka semua yang Anda lakukan akan sia-sia.

Berikanlah pilihan kepada orang lain.

Pernahkah Anda memergoki pencuri di rumah Anda? Seperti halnya saran-saran ahli kriminal, biarkanlah dia pergi, beri mereka jalan keluar dari rumah Anda. 

Mengapa? Karena kalau Anda sampai menutup pintu keluar dan tidak memberikan akses agar mereka bisa keluar, bisa saja pencuri itu bertindak dengan kejam.

Hal yang sama berlaku dalam berbagai penerapan teknik persuasi. Buatlah agar orang lain punya pilihan untuk keluar dari kesalahannya dan memperbaiki dirinya. 

Jangan buat seakan Anda sedang memergoki dan mengurungnya dirinya dengan kesalahan yang telah diperbuatnya.

Buatlah orang lain agar mereka bisa menyelamatkan mukanya, setidaknya dihadapan Anda.  

Hal ini disamping untuk menghindari konflik juga memberikan kebebasan kepada orang tersebut. 

Jika orang tersebut tahu bahwa Anda mengetahui dirinya telah berbuat salah, maka hal tersebut akan menjauhkan pengaruh Anda pada dirinya. 

Dirinya akan berusaha menghindar sejauh mungkin dari Anda. Ini membuat pengaruh Anda semakin hilang.

Berikanlah pilihan, berilah kebebasan. Para pakar marketing sangat menyarankan agar setiap penjualan dilakukan dengan setidaknya memberikan 2 pilihan pada calon pembeli  dan  buatlah  calon  pembeli  tersebut  yang  menentukannya  tanpa  campur tangan  Anda.  

Walau  sebenarnya  pilihan-pilihan  tersebut  tetap  menguntungkan penjual, tapi setidaknya sudah memberikan kebebasan untuk memilih.

Jadi yang perlu diingat di sini ialah, beri mereka pilihan, jangan sekali-kali mendesak mereka. 

Desakan hanya akan menjauhkan pengaruh Anda. Bagi sebagian orang desakan akan membuat dirinya merasa direndahkan. 

Buatlah 2 pilihan yang keduanya bisa Anda dan dia terima.