STRATEGI MENAKLUKAN YANG KUAT MENGGUNAKAN YANG LEMAH
MENAKLUKAN YANG KUAT MENGGUNAKAN YANG LEMAH
AYAT 1 : Menggunakan asas menaklukan yang kaut dengan kelembutan secara fleksibel.
Benda yang paling lembut dan lemah adalah air. Tetapi air dapat menembus batu.
Dengan kata lain yang lembut bisa menaklukan yang kuat .
Menjadi agak lembut adalah kebajikan, menjadi kuat tetapi tak diimbangi oleh budi pekerti yang luhur bisa menimbulkan kebencian orang lain.
Orang yang suka sewenang-wenang dan pemarah akan dijahui orang dan celakalah orang yang tak mendapat dukungan rakyat.
Orang yang lemah-lembut, berbudi perkerti luhur dan rendah hati memperoleh dukungan dan simpati banyak orang.
Orang yang kuat tetapi bertindak sewenang-wenang dibenci dan dimusuhi rakyat .
Negara ATAU penguasa yang menganut kebijaksanan yang lunak akan menjadi lemah .
Negara ATAU penguasa yang menganut kekuasaan dengan tangan besi akan musnah/hancur.
Disamping kekuatan,kelembutan adalah bagian terpenting dalam teknik perang.
Kombinasi keduanya merupakan strategi perang yang tertinggi .
AYAT 2 : Strategi yang baik harus dirumuskan sesuai dengan perubahan keadaan musuh
Rakyat tak bisa melihat kebenaran dalam setiap kejadian sampai kebenaran muncul sendiri.
Rahasia alam semesta harus dikaji dan dipahami melalui perubahan kejadian.
Tak ada aturan baku didalam strategi perang yang harus dipatuhi.
Semua tergantung pada perubahan gerak-gerik musuh.
Sungguh bodoh jika tergesa-gesa menentukan langkah yang akan diambil tanpa mengetahui keadaan,tindakan atau rencana musuh.
Orang yang berhasil membantu penguasa mengkaji keadaan musuh dan bertindak sesuai keadaan musuh dapat menjadi penasehat penguasa.
Peperangan sama tak terduganya dengan perubahan alam yang terjadi terus-menerus.
Taktik perang di medan perang harus dipakai secara luwes.
Kita tak boleh bertindak membabi buta, hanya berdasarkan angan-angan saja.
Kita tak boleh terlalu berpedoman pada satu teknik saja bila menang.
Kita tak boleh terlalu berpedoman dan meniru apa yang dilakukan pada taktik masa lalu, diperlukan perubahan terus-menerus untuk menyimbangi lawan dan memahami lawan, kalau tidak kita akan kalah atau berbuat sia-sia .
Ayat 3 : Orang bijak tak akan memperlihatkan kekuatan sebenarnya
Sangat mudah menjatuhkan seseorang dan memamerkan kekuatan, namun jarang ada yang sanggup menguasai kemampuan kombinasi kekuatan-kelembutan dan ketangguhan-kelemahan serta menggunakannya pada saat yang tepat.
Tenaga gabungan kekuatan dan kelembutan bisa memenuhi dunia dan mengubah jalannya peristiwa.
Menyimpannya baik-baik dan memakainya secara luwes dapat membuat musuh tunduk .
Orang bijak menyembunyikan kebijaksanaan dan menggabungkan kekuatan dan keluwesan.
Dia tak pernah ceroboh dan melakukan kesalahan kedua kalinya.
inilah yang dimaksud dengan luwes diluar dan ulet di dalam serta lemah di luar dan kuat di dalam.
Ayat 4 : Memahami pikiran orang lain dan bertindak sesuai yang diperlukan
Kunci bagi keberhasilan dalam mengurus negara dan militer.
Pemahaman dan mendalami psikologi rakyat serta bertindak sesuai yang diperlukan.
Tenangkanlah orang yang berada dalam situasi bahaya.
Bangkitkan keberanian orang yang ketakutan .
Panggil dan pakai kembali orang yang membelot (bila ia sadar akan kesalahannya) dan bersihkan nama orang yang terfitnah.
Pertimbangkan dengan adil orang yang naik banding dan hargai orang yang rendah hati.
Kendalikan dan cegah orang yang ingin mengalahkan orang lain.
Hadapi dengan tegas orang yang mengadakan persengkongkolan .
Beri tugas bagi orang yang cinta harta dan jadikan dia kaya bila berhasil menunaikan tugasnya.
Beri kesempatan memperoleh kehormatan bagi yang suka berjuang.
Jangan membuka rahasia orang yang berbuat salah dan takut kehilangan muka.
Orang yang cerdik dan cerdas dapat dijadikan orang kepercayaan.
Periksa dan peringatkan orang yang suka mengfitnah, bersiasat, mengadu domba, mengfitnah.
Setiap usaha pemberontakan harus ditumpas sebelum berkembang.
Ingatkan orang yang sombong untuk merendah.
Perlakukan dengan baik orang yang menyerah .
Ayat 5 : Seni memilih orang yang pandai
Pembesar dan jenderal yang berbakat adalah tiang negara.
Rakyat yang rajin dan patuh pada hukum adalah landasan negara.
Jika seorang penguasa dapat mengundang semua orang gagah dari seluruh dunia,juga termasuk dari negara musuh .Maka negeri musuh akan jatuh miskin dan negara sendiri akan bertambah kuat.
Penguasa yang menganugerahkan pangkat,kekayaan dan kehormatan kepada orang-orang pandai akan memperoleh kesetiaan dan kepatuhan mereka .
Sangatlah tepat mengatakan orang pandai dan cerdas serta berbudi pekerti tinggi adalah tiang negara.
Penguasa yang bijak selalu mencari dan memakai orang pandai untuk menjadi landasan negara dan usahanya. Tanpa bantuan orang pandai, negara tak akan kuat.
Ayat 6 : Sifat murah hati pada masa damai menjamin persatuan di masa perang.
Kalau ingin menang perang. Para pemimpin militer harus bersedia sehidup-semati bersama serdadunya
Komandan yang memperlakukan dengan baik dan menghargai anak buahnya, Bersedia merasakan susah dan senang bersama-sama pada masa damai, Maka anak buahnya akan tetap bersatu dan siap berperang dengan semangat tinggi di masa perang.
Jika ingin mempunyai anak buah yang setia, patuh, gagah dan tahan menderita selama perang, Maka komandan harus lebih dahulu dihargai anak buahnya dengan bersikap baik dan mau membantu di masa damai.
Bukan memanjakan dan menuruti semua perkataan dan perasaan anak buahnya, juga bukan membiarkan anak buahnya berbuat seenaknya, tetapi berilah hadiah bagi yang berjasa dan berilah hukuman pada yang berbuat salah .
Ayat 7 : Seorang komandan harus menjaga moralnya
Seorang komandan harus memiliki delapan perangai yang baik. Ia harus jujur dan tak korupsi.
Ia harus adil dan pandai menimbang.
Ia harus tegas dalam menegakkan disiplin militer, semua perintah harus dilaksanakan .
Ia harus terbuka dan mau mendengarkan pendapat bawahannya.
Ia harus pandai menentukan mana yang salah dan mana yang benar.
Ia harus dapat menempatkan orang sesuai dengan bakatnya masing-masing.
Ia harus pandai menyimak banyak pendapat yang berbeda .
Komandan yang tidak memiliki norma-norma ini akan di tentang massa dan ditinggalkan para pengikutnya. Ia akan kalah dan kehilangan negaranya .
Ayat 8 : Bangkitkan minat mengeluarkan pendapat dan gunakan strategi yang tepat
Jadi dengarkan pendapat banyak orang dan analisa serta sesuaikan dengan kondisi yang terjadi.
Jangan langsung mengambil keputusan tanpa memikirkan lebih dahulu.
Jangan mendengarkan kata-kata seseorang yang licik dan menurutinya.
Ini berakibat kehilangan banyak orang pandai dan setia, serta mungkin kehilangan diri sendiri .
Ayat 9 : Semakin rahasia suatu serangan , semakin pasti keberhasilannya
Komandan harus merahasiakan rencanannya.
Jika komandan tak berkata apa-apa, mata-mata musuh akan kecewa.
Jika rencana komandan bocor pasukannya akan kehilangan kesempatan untuk menang.
Menjaga baik-baik kerahasiaan rencana komandan menjamin pasukannya dapat menggebrak musuh dengan tiba-tiba dan mendapat kemenangan dengan cepat.
Ayat 10 : Buat rencana dengan baik sebelum bertempur, tunjukan kemarahan pada waktunya
Jika komandan tak berpikir masak-masak dan tak membuat rencana sebelumnya, para panasehatnya akan meninggalkannya.
Jika komandan tak punya pendirian dan penakut, maka anak buahnya akan ketakutan dan gelisah.
Jika komandan bertindak gegabah, maka pasukannya akan kebingungan.
Jika komandan suka meluapkan amarahnya dan sesuka hati kepada siapa saja, maka anak buahnya tak akan tentram.
Jika seorang pemimpin suka menuruti anak buahnya yang licik dan picik, maka anak buahnya tak akan menuruti perintahnya.
Jika pemimpin suka memberi pengampunan kepada orang yang dipercayai atau disayanginya yang berbuat salah, maka para anak buahnya tak akan mempercayainya.
Jika pemimpin suka mengadu domba dan anak buahnya dianggap permainan untuk diadu, maka anak buahnya akan meninggalkannya.
Jika pemimpinnya suka dijilat, keras kepala, tak mau disalahkan, sok pintar dan kerjanya hanya bermain-main saja, maka anak buahnya akan meniru dan meremehkan pemimpinya.
Seorang pemimpin harus selalu ingat empat unsur, Yaitu : pertimbangan yang matang, berani tapi tak ceroboh, tindakan yang tepat waktu dan kemarahan yang diperhitungkan itu dapat menentukan kesetiaan dan kinerja anak buahnya .
Ayat 11 : Menepati janji untuk memberi hadiah dan kehormatan
Umpan yang memikat akan dapat menangkap ikan.
Hadiah yang besar menyebabkan orang rela membuang nyawanya.
Yang mendorong orang berbuat tanpa ragu-ragu adalah hadiah atau keuntungan, Yang membuat seseorang bijaksana mengucapkan ikrar kesetiaannya adalah kehormatan dan penghargaan.
Mengingkari kehormatan dan penghargaan tak dapat mempertahankan kesetiaan orang pandai.
Orang yang telah dijanjikan hadiah atau sebuah impian, tetapi tak mendapatkan apa-apa, ia akan tak mematuhi perintahmu dan takkan mempercayaimu lagi.
kemenangan hanya dapat dicapai lewat keberhasilan merebut hati orang pandai dan setia.
Untuk itu kita harus memenuhi janji pemberian hadiah dan kehormatan.
Kehormatan berarti memperlakukan orang pandai dengan hormat dan penghargaan.
Hadiah berarti secara adil memberi ganjaran dan hukuman kepada orang yang pandai dan setia.
Tetapi bila sesudah menurutimu kamu malah melecehkan atu menyalahkan , maka sekali saja orang melakukan itu ia takkan percaya lagi.
Bila sering melakukan maka orang tersebut akan berpikir negatif dan jangan harap menuruti apa kemauanmu .
Ayat 12 : Memahami keadaan musuh adalah intisari seni perang
Dalam memahami musuh gunakan mata-mata, dengan adanya mata-mata itu kita bisa menduga semua gerak-geriknya dengan tepat.
Langkah di medan tempur muncul bersamaan dengan pengetahuan tentang gerak-gerik musuh.
Bukan mengunakan mata-mata untuk mengintai agar ia dapat melakukan gerakan yang sama, itu saja dengan membuang-buang uang dan waktu saja . Dalam Sun Tzu Ching ada lima jenis mata-mata yang dapat digunakan , tetapi waspadalah anti mata-mata yang dilakukan musuh .
Ayat 13 : Tirani dan pajak tinggi menunjukan negara akan runtuh
Pajak yang tinggi dan kekuasaan yang sewenang-wenang menyebabkan rakyat hilang harapan.
Di beberapa daerah akan terjadi kelaparan dan ketidak-sukaan.
Ada yang berkata : Rakyat akan meredam kemarahan, hawa kemarahan para rakyat mengumpulkan energi kuat dan energi kebencian inilah yang membuat bencana dimana-mana, bila bencana terjadi dimana-mana negara akan kekurangan penghasilan, tetapi bila para penguasa malah menerapkan tiranti dan pajak tinggi , maka penindasan terjadi , rakyatnya akan semakin susah dan mudah tersinggung , mereka mulai menyalahkan para pemimpinya.
Ayat 14 : Penguasa yang memberi kedudukan penting pada pembesar licik akan celaka.
Pejabat atau orang yang licik pintar berkata-kata dan mengambil hati, Ia sangat pintar memuji dan kelihatan sangat patuh.
Ia akan membuat penguasa menjadi tak perlu repot-repot dan berkerja lagi.
Ia akan membuat penguasa merasa paling segalanya, Ia akan berkata-kata yang baik-baik dan mungkin mengarang cerita yang menyenangkan.
Ia pintar menunjukan kelebihan dan bisa membuat orang lain lebih bodoh darinya.
Dengan begitu ia mulai mengambil hati dan dipercayai, dengan kekuasaan yang diberikan ia mulai mengambil kekuasaan dan membuat penguasa merasa puas dengan apa yang dilakukan.
Kemudian ia membuat penguasa hanya mempercayai apa yang ia katakan dan tak perlu menyelidiki lagi.
Tetapi kemudian ia akan mengundang orang licik lain.
Dengan perangkap orang licik lain, ia akan kalah dan tersisih.
Orang licik lain itu berkelompok dan membentuk golongan, ia mulai meyebarkan gosip yang membuat orang yang licik pertama membuat celaka dirinya sendiri.
Dengan begitu ia dapat mengambil kesempatan dan berpura-pura sangat setia.
Ia dapat menyingkirkan orang licik pertama dan mengambil kekuasaannya, untuk mengantisipasi kejadian atau rencana yang ia buat mengenai dirinya sendiri, ia mulai merebut dan merangkap semua jabatan.
Mereka mulai menyingkirkan dan suka mengadu domba dan membuat pemberontakan terjadi, serta gesekan antara pejabat atau keluarga para penguasa.
Ia akan mencari mana yang lebih mudah dikuasai agar ia dapat mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, dengan begitu yang lemah dikuasai yang kuat disingkirkan, yang menghalagi rencananya akan disingkirkan .
Ada pepatah yang mengatakan : Bila satu orang licik dibiarkan akan membuat 10 orang licik baru, Jika hal itu dibiarkan kekuasaanmu tak akan ditanganmu .
Ayat 15 : Pelajari pendapat-pendapat yang berbeda dan perkerjakan orang-orang yang memiliki bakat berbeda
Penguasa harus membuka mata dan telinganya agar mengetahui mana yang salah dan mana yang benar.
Penguasa harus waspada terhadap pujian , fitnah , kritik dan opini-opini lainnya.
Jika penguasa memakai pejabat yang cakap dan jendral yang pandai , maka orang yang jahat akan mundur .
Penguasa yang pandai memanfaatkan orang yang tepat dan pandai menilai mana yang benar dan mana yang salah, Ia mempercayai tetapi ia mengenal sifat dan perubahan yang terjadi pada orang lain.
Penguasa seperti itu yang bisa merebut hati para pendekar di seluruh dunia dan berhasil dalam pekerjaannya.
Ada pepatah yang mengatakan : Ganti generasi ganti sistim , ganti penguasa ganti aturan, perubahan harus mengikuti jaman, tetapi menganti secara keseluruhan membuang sistem tanpa melihat kegunaan itu sama saja dengan membuat kekacauan, Tak menganti sistem yang tak sesuai jaman itu namanya tak mau menerima perubahan.
Menganti yang menentang tanpa melihat benar atau salah akan menimbulkan puluhan orang licik masuk.
Tak menganti sistim dan hanya mengikuti saja, meskipun ia tahu banyak orang licik yang menjadi penguasa, ia akan bagaikan boneka.
Kalau terlalu lama ia tak akan berhasil , tetapi bila terburu-buru ia akan memancing pemberontakan.
Maka dari itu hati-hatilah jangan gegabah dan tunggulah saat yang tepat.