STRES MENGAKIBATKAN BERKEMBANGNYA PENYAKIT SECARA CEPAT
STRES MENGAKIBATKAN BERKEMBANGNYA PENYAKIT SECARA CEPAT
Bahwa stres buruk bagi kesehatan mendapat dukungan dari peninjauan penelitian baru-baru ini yang menunjukkan bahwa stres psikologis mengarah pada pengembangan HIV/AIDS dan penyakit lain.
Para peneliti menilai hubungan antara stres psikologis dan pengembangan empat penyakit utama:
• HIV/AIDS
• Penyakit kardiovaskular
• Kanker
• Depresi klinis.
Stres psikologis terjadi apabila seseorang beranggapan bahwa tuntutan lingkungan yang membebani atau melampaui kapasitas ketahanannya.
Para peneliti menemukan bukti bahwa stres berperan dalam percepatan pengembangan penyakit HIV, kardiovaskular, dan depresi.
Tetapi penelitian tentang kanker menghasilkan data yang bertentangan.
Permulaan depresi klinis dan kambuhan pada orang dengan riwayat depresi dikaitkan dengan peristiwa kehidupan besar misalnya perceraian, penyakit berat, atau kematian orang yang dikasihi.
Tetapi stres kronis terkait dengan pekerjaan atau rasa kesal dari hari ke hari lebih menyokong terhadap kondisi kardiovaskular misalnya penyakit jantung koroner.
Data tentang hubungan antara stres dan HIV/AIDS kurang jelas, tetapi penelitian secara tetap menunjukkan hubungan antara stres dan pengembangan penyakit HIV.
Stres akan mengarah pada masalah kepatuhan terhadap pengobatan.
Setiap orang berbeda sehubungan dengan tingkat pengembangan tergantung pada fase infeksi HIV yang berhasil dilalui.
Beberapa Odha bertahan tanpa gejala untuk jangka waktu yang lama dan menanggapi pengobatan dengan sangat baik, sementara yang lain berlanjut cepat pada AIDS, dan menderita sejumlah kerumitan dan infeksi oportunistik.
Stres mungkin bertanggung jawab terhadap sebagian dari keragaman penyebab pengembangan HIV ini.
stres dapat memicu perubahan biologis misalnya ketidakseimbangan hormon dan perubahan susunan saraf yang mengganggu fungsi kekebalan.
Hal ini dapat mengarah pada penyakit infeksi yang semakin parah, termasuk kanker yang disebabkan oleh virus (misalnya kanker rahim dan dubur).
Dalam kasus HIV/AIDS, perubahan ini dapat mendorong peningkatan replikasi virus.
Dampak stres terhadap pengaturan kekebalan dan proses peradangan berpotensi mempengaruhi depresi, penyakit menular, otoimun, dan pembuluh darah koroner, dan paling tidak beberapa jenis kanker (mis. virus).
orang yang mengalami stres sering terlibat dalam perilaku yang tidak sehat misalnya merokok, makanan tidak bergizi, tidak berolahraga dan kurang tidur.
Kebanyakan orang yang walaupun dihadapkan dengan kejadian traumatis tetap bertahan sehat.
Stres meningkatkan risiko terhadap pengembangan penyakit, tetapi hal ini tidak berarti bahwa hanya karena Anda dihadapkan pada peristiwa yang membebani, Anda akan jatuh sakit.