PENGETAHUAN HIV/AIDS : PENANGANAN PERASAAN BAGI PENDERITA HIV/AIDS DILUAR RUMAH SAKIT.
PENJELASAN
Orang yang HIV-positif dapat mengalami rasa sedih, rasa takut, rasa marah, rasa bersalah, kesepian dan putus asa.
Merawat pasien AIDS juga dapat menimbulkan perasaan yang sama.
Saat-saat menanti datangnya ajal dapat menimbulkan rasa marah, rasa sedih dan juga menerima atau tidak menerima kenyataan.
Setelah pasien AIDS meninggal, kerabat si pasien juga mempunyai perasaan yang sama.
MASALAH
Terkadang stres atau rasa takut bisa menimbulkan:
kecenderungan untuk mengakhiri diri.
masalah yang terkait dengan makan, tidur, bekerja dan menjalin hubungan.
rasa bingung dan tidak nyaman.
pengguna n4rk0b4 tidak mempunyai perhatian untuk memperbaiki diri.
PERAWATAN SENDIRI
Membagi perasaan dapat membantu melegakan hati pasien.
Lebih baik mendengar keresahan pasien AIDS daripada memberikan nasihat.
Jangan melakukan sesuatu yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien AIDS.
Lebih baik bertanya lebih dahulu.
Antarpasien HIV/AIDS perlu sering berkomunikasi. Demikian pula dengan antarpendukungnya.
Makan, tidur, beristirahat dan berolahragalah seperti biasa.
Hindari memakai obat untuk menahan perasaan.
Bila seorang pasien AIDS meninggal, makamkan secara wajar.
Diharap semua kegiatan terkait dengan adatnya tetap dilaksanakan.
PERAWATAN PENGOBATAN
Temui dokter jika:
Pasien mencoba mengakhiri diri.
Pasien mengalami depresi selama lebih dari dua minggu.
Perasaan ini mengakibatkan mereka berhenti bekerja dan memutuskan hubungan.
Mengalami perasaan ini disertai:
kehilangan berat badan.
masalah tidur terus-menerus selama dua minggu