RAHASIA MISTERI DIBALIK KATA-KATA
RAHASIA MISTERI DIBALIK KATA-KATA
Kemampuan untuk pengolahan kata-kata untuk mempengaruhi orang lain terletak pada tiga keahlian, yaitu tatabahasa, retorika, dan logika.
Tata bahasa dapat diartikan sebagai sebuah struktur pokok yang mendasari semua bahasa dan pemikiran manusia sedangkan retorika merupakan penggunaaan struktur pokok tersebut dengan penambahan kekuatan dan keindahan.
Logika merupakan sistem pembuktian kebenaran dari sebuah retorika.
Ketiga pengertian ini mutlak Anda ketahui perbedaannya untuk dapat mempengaruhi orang lain.
Ketiga keahlian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Tatabahasa berfungsi mengkomunikasikan apa yang ingin kita sampaikan, retorika untuk memperkuatnya dan logika merupakan sistem yang dibuat sebagai pembenaran dari sebuah retorika.
Dalam hal ini pernyataan dalam retorika bisa benar atau salah tergantung dari jenis persuasi yang kita lakukan.
Retorika bisa saja menjadi alat penutup dari sebuah kebenaran sejati.
Logika berperan penting untuk menguatkannya.
Logika berperan penting dalam upaya persuasi dan mempengaruhi pikiran orang lain.
Andaikan saja tata bahasa kita baik, retorika kita sempurna, tetapi kalau tidak bisa diterima dengan logika hal tersebut akan sia-sia.
Kekeliruan yang dibuat oleh retorika bisa saja digunakan untuk membutktikan suatu maksud bila diberi penambahan logika yang benar.
Walaupun demikian, Anda harus dapat memahami bahwa pembuatan retorika sangat berbeda dengan logika.
Dengan mempelajari hal-hal ini Anda juga akan mengetahui apakah orang lain sedang melakukan terknik persuasi ini pada kita.
Jika mereka lebih cenderung menggunakan retorika daripada logika, Anda dapat membangun sebuah tembok yang cukup kuat untuk menangkal bujukannya.
Kata-kata lebih tajam daripada pedang!
Bahasa persuasi merupakan proses dua arah, tak hanya kita yang sedang melakukan persuasi tetapi orang lain pun melakukan hal yang sama terhadap kita.
Contohnya jika kita sedang melakukan pembelian barang, si penjual akan membujuk kita untuk membelinya dan kita membujuknya juga untuk mau sedikit menurunkan harganya atau memberikan beberapa bonus tertentu.
Dengan adanya kata-kata, manusia dapat mempengaruhi siapa saja tanpa melakukan tindakan fisik lainnya selain mengucapkan kata-kata dari mulutnya.
Dan ingatkah Anda pada sebuah syair lagu bahwa “…memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata- katanya….”
Jadi tak terbatas perintah apa yang Anda berikan, selama Anda bisa mempengaruhi orang lain, perintah Anda itu tidak terbatas!
Mulut tempat Anda bicara merupakan sebuah senjata yang sangat ampuh untuk digunakan kapanpun dan dimanapun.
Mulut Anda merupakan alat yang bisa membuat Anda menjadi orang yang luar biasa, tetapi sebaliknya juga bisa membuat Anda terpuruk dalam kehinaan.
Karena itu sudah kewajiban Anda semua untuk menggunakannya dengan baik.
Kalau Anda sedang tersesat di hutan, apa yang Anda lakukan? Anda mungkin saja memerlukan alat bantu arah (kompas) untuk mencari arah pulang.
Lalu bagaimana Anda bila sedang tersesat ditengah kota, apa Anda masih memerlukan kompas? Boleh saja Anda pakai kompas, tapi ada alat yang lebih canggih dari itu semua. Itulah mulut Anda, Anda bisa bertanya pada orang-orang sekitar ke mana arah pulang ke rumah Anda. Mulut bisa digunakan di manapun di mana di sana ada manusia yang menggunakan bahasa yang sama dengan yang Anda mengerti.
Banyak orang yang bisa menjadi besar hanya dengan kata-katanya.
Pernahkah Anda mendengar kampanye seorang politikus, calon pejabat dan lain-lainnya.
Mereka mengerti betul rahasia kekuatan kata-kata ini.
Bukan Cuma bicara, tapi juga menyimak.
Percakapan adalah salah satu cara paling berarti untuk membangun simpati dan dorongan untuk ikatan persahabatan.
Percakapan itu sendiri sebenarnya terdiri dari dua bagian yaitu: berbicara dan mendengarkan.
Mungkin saja dalam suatu waktu Anda bertemu dengan seseorang yang membangkitkan hasrat Anda untuk berbicara dengannya.
Bisa jadi dalam sebuah bis atau ruang tunggu di mana di samping Anda juga sedang duduk seorang di sana menarik untuk Anda.
Tapi apa yang terjadi? Lidah Anda tampak membeku dan sikap Anda begitu kaku.
Bermacam bayangan timbul di perasaan Anda tentang bagaimana reaksinya jika Anda mulai menyapanya.
Dan yang terpenting dari itu semua Anda pasti berpikir: Bagaimana cara memulainya?
OK, Anda mungkin sepakat kalau saya bilang tujuannya adalah untuk membuat dia berbicara.
Mulailah dari hal-hal yang ringan. Di awal-awal buatlah mulutnya sedikit berbicara, walaupun dengan hanya jawaban: “hai juga…!” sebenarnya Anda sudah berada di dalam permainan ini.
Lalu cari tahulah apa yang penting untuk dirinya, Ya untuk dirinya bukan untuk Anda.
Saya mencetak tebal hal ini karena memang Anda harus berbicara tentang dirinya dan bukan diri Anda.
Dari hal inilah Anda bisa menemukan kesamaan minat antara Anda dan dia.
Anda kemudian bisa meneruskannya dengan obrolan serius seperti politik,teknologi internet dan lain-lainnya.
Jangan cuma bicara, bertanyalah juga dan buat mereka juga berbicara.
Semua yang kita tulis dalam bagian ini adalah untuk mewujudkan simpati Anda dihadapan orang lain.
Dalam hal ini kita akan membuka apa yang ada dalam orang yang kita ajak berbicara.
Salah satu kunci pembuka itu adalah dengan mengajukan sebuah pertanyaan.
Pastikan Anda memahami benar pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan.
Beberapa pertanyaan tertentu malah akan mengakibatkan tertutupnya orang tersebut.
Ini biasanya adalah pertanyaan-pertanyaan sensitif yang menuju ke arah kehidupan pribadi orang tersebut.
Selektiflah untuk hal yang satu ini.
Buatlah jawaban dari pertanyaan Anda itu adalah sebuah penjelasan.
Maksudnya hindarilah pertanyaan yang jawabannya adalah Ya atau Tidak.
Karena hal ini akan menyulitkan Anda untuk menyiapkan pertanyaan berikutnya.
Pertanyaan-pertanyaan terbuka ini bisa dimulai dengan kata “bisakah kamu jelaskan…..?” atau “bagaimana pendapat kamu tentang….” Yang tentu saja jawabannya mau tidak mau membuat dia membuka mulut lebih banyak.
Tapi ingat! Tetap ajukan pertanyaan-pertanyaan yang ringan saja dan pasti dia ketahui.
Jangan pernah menanyakan tentang cara kerja piston mesin mobil kepada seorang mahasiswi akutansi!
Pertanyaan-pertanyaan tertutup biasanya diawali dengan kata “apakah…” betulkah…” hal ini akan menutup peluang-peluang Anda untuk percakapan lebih lanjut.
Biasanya hanya jawaban “Ya” dan “Tidak” yang akan Anda dapatkan.
Dan selanjutnya Anda harus menyiapkan lagi pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Cukup merepotkan.
Ucapan “hai…”, “apa kabar…”, “mau kemana…” plus senyuman Anda adalah cara yang paling baik untuk memulai sebuah percakapan yang memikat.
Biasanya Anda pun akan mendapatkan umpan balik berupa jawaban dan juga senyuman.
Balasan dari orang tersebut merupakan sinyal baik bagi komunikasi Anda selanjutnya.
Tetap jagalah sopan-santun dan privasi orang yang Anda temui.
Buatlah segalanya berjalan apa adanya dan tidak terlalu memaksa.
Bila Anda memang sudah yakin respon orang tersebut positif, Anda dapat melanjutkannya dengan pertanyaan- pertanyaan spesifik.
Anda bisa memulainya dengan membicarakan cuaca atau bila Anda berada di pertokoan, Anda bisa bertanya tentang waktu kapan toko ini tutup.
Ciptakan keberanian untuk mulai menyapa orang lain.
Terapkanlah kekuatan kata-kata ini dalam kehidupan Anda.
Tak seorangpun yang bisa mempengaruhi orang lain dengan tanpa mengeluarkan kata-kata.
Inti awalnya adalah Anda harus menciptakan keberanian dalam diri Anda sendiri untuk mulai menyapa siapapun yang Anda temui hari ini.
Simpati akan menunggu siapa saja orang yang bisa menggunakan kekuatan kata-katanya untuk mulai menyapa orang lain.
Bila simpati ini sudah Anda miliki, maka Anda akan memenangkan semua permainan ini.