Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CARA MERDEKA DALAM MENGARUNGI KEHIDUPAN

CARA MERDEKA DALAM MENGARUNGI KEHIDUPAN

Ada berapakah sebenarnya ciri-ciri yang tampak pada orang yang "merdeka" dalam mengarungi hidup ini? Nah, dalam uraian sederhana ini, insya Allah, akan kita kupas mengenai hal tersebut.


1. orang yang merdeka dalam mengarungi hidup ini tidak akan disiksa oleh banyaknya  keinginan.  Memiliki  keinginan  sebenamya  sangat manusiawi,  bahkan manusia bisa maju dan berprestasi karena ada keinginan. Tetapi, jika hidup diperbudak keinginan sampai terampas kebahagiaan, ibadah, waktu, pikiran, tenaga, bahkan biaya hanya untuk meladeni keinginan kita dan keinginan tersebut nyata-nyata tidak membawa manfaat bagi kemuliaan dunia dan akhirat, berarti kita sudah dijajah oleh keinginan.

Lihat orang-orang yang disiksa oleh keinginan memiliki rumah megah, mobil baru, penampilan yang selalu trendi, hari-harinya benar-benar hari-hari yang terjajah. Tak layak kita menggadaikan hidup ini untuk meladeni setiap keinginan. Karena keinginan yang harus kita penuhi sebenarnya adalah keinginan yang disukai oleh Allah, yakni ke- inginan yang bisa menjadi ladang amal saleh dan bekal untuk kepulangan kita ke akhirat. Dengan demikian, perjuangan kita pun akan menjadi ibadah.

2. bebas dari perbudakan hawa nafsu. Hawa nafsu adalah bagian dari karunia Allah yang melengkapi kehidupan kita menjadi bahagia bahkan mulia. Namun, nafsu itu sendiri harus kita kendalikan. Kita lihat orang-orang  yang diperbudak nafsu syahwat,  hari-harinya  hanya memikirkan kemaksiatan sehingga menghancurkan nilai-nilai yang ada pada dirinya dan menghancurkan orang lain, semata-mata karena diperbudak syahwat. Padahal kalau kita lurus di jalan Allah maka kita akan mendapatkan ganjaran dari setiap aktivitas yang kita lakukan.

Renungkanlah  firman  Allah  berikut  ini, "Dan bersabarlah  kamu bersama- sama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya  dan janganlah  kedua matamu  berpaling  dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya  telah kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas" (Q.S. AI-Kahfi [18]: 28).

Begitu pula orang yang diperbudak nafsu amarah, pikirannya penuh kekejian, dendam membara. Tutur katanya penuh angkara murka, tindakannya menjadi tidak terkendali  dan  hina,  dan  sudah  pasti  dia  tidak  akan  pernah  disukai  olehorang  lain, sehingga hari-harinya penuh ketegangan. 
Na 'udzubillahi min dzalik.

Untuk  itu,  waspadalah  bagi  siapa  pun  yang  tidak  bersungguh-sungguh melatih diri untuk mengendalikan amarah, maka akan habis kehidupannya karena dijajah oleh nafsu amarah. "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (Q.S. Yusuf [12]: 53).

3. ciri orang yang hidupnya merdeka ialah ia tidak mudah diperbudak oleh asmara. Salah satu yang memperindah dan menghiasi hidup kita adalah cinta. Tapi kita lihat ada orang yang terjerumus ke lembah nista dalam perbuatan-perbuatan  yang hina justru karena cinta, tentu yang dimaksud adalah cinta buta yang membuatnya buta terhadap   kebenaran.   Karena   itu,  waspadalah   wahai   saudaraku,   jatuh  cinta  ibarat memasuki sebuah pusaran air, kalau tidak hati-hati semakin cinta semakin membelenggu, semakin hanyut, berkurang rasa malu, dan membara nafsu di dada yang akhirnya menyengsarakan dunia akhirat,  kecuali cinta yang dilanggengkan dijalan Allah.

Karenanya, jauhi percintaan yang tidak disukai dan tidak di jalan Allah. Miliki cinta yang asli karena Allah, yang caranya betul-betul menegakkan apa pun yang diatur oleh agama. Percayalah, rambu-rambu yang diberikan oleh Allah akan membuat diri kita tidak diperdaya oleh cinta yang tampaknya indah, padahal bisa jadi menjerumuskan.Na'udzubillahi min dzalik.

4. jujur. Setiap kali berbohong maka bohong itu akan menjadi penjara bagi kita. Kita akan selalu was-was, takut kebohongan (kedustaan) kita diketahui yang mengharuskan kita berbuat bohong lanjutannya. Dan bohong itu pun tentu akan menjadi penjara baru. Demikianlah kurang lebih bagi orang-orang yang berdusta, berbohong atau tidak jujur dalam hal apa pun.

Oleh karena itu, tidak akan menjadi merdeka orang-orang yang tidak menjaga dirinya dari kedustaan dan ketidakjujuran. Rasulullah bersabda, "Tidak ada akhlak yang paling dibenci Rasulullah lebih dari bohong. Apabila beliau melihat seseorang bohong dari segi apa saja, orang itu tidak keluar dari perasaan hati Rasulullah sehingga beliau tahu bahwa orang itu telah bertobat." (H.R. Ahmad).

Pastikanlah  kita  menjadi  orang  yang  menikmati  hidup  jujuran.  Semakin sedikit rahasia semakin merdeka hidup ini.  Semakin tidak mengenal dusta, semakin tidak terancam diri ini. Tak ada yang membuat kita takut, harus diketahui aib dan kebohongan oleh orang lain karena memang kita tidak menyembunyikan sesuatu. Selamat berbahagia bagi saudara-saudara  yang berjuang menjadi pribadi jujur terpercaya, karena itu milik orang-orang yang merdeka.

Rendah hati adalah kunci kebahagiaan. Semakin kita ingin dihargai, semakin ingin dihormati, semakin ingin dipuji, semakin  ingin diperlakukan lebih maka semakin sengsara hidup ini, karena kita semakin butuh orang lain. Padahal orang belum tentu sesuai keinginannya  dengan kita.

Orang yang rendah hati pikirannya adalah justru ingin melihat orang lain lebih berhak untuk dihargai, lebih berhak untuk  dihormati, dan tidak melihat orang  lain lebih rendah dari dirinya.  Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Furqaan-28, "Dan hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.”

5. tawadhu tidak akan pernah  menghinakan,  bahkan sebaliknya akan mengangkat derajat seseorang. Mimpi kalau kita ingin bahagia jika kita menjadi orang yang sombong dan takabur. Sabda Rasulullah, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan." (HR. Muslim).   Kebahagiaan dan kemerdekaan  adalah milik orang-orang tawadhu.

6. ikhlas. Ikhlas adalah kunci kemerdekaan  hati. Orang-orang riya  yang  suka  pamer,  yang  hidupnya  tamak  akan  pujian,  akan  menjadi  korban mode dan korban zaman. Tetapi orang yang ikhlas tidak akan ambil pusing dengan penilaian manusia. Yang dia pikirkan adalah selalu memikirkan yang terbaik dan puas dengan penilaian Allah Yang Mahadekat serta ganjaran dari-Nya yang melimpah dan tidak mengecewakan.   Rasulullah saw bersabda, "Allah tidak akan menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas  dan yang  karena untuk mencari  keridhaan Allah." (H.R. Ibnu Majah).

7. semakin banyak bergantung kepada sesuatu maka kita akan takut kehilangan sesuatu. Seperti orang yang bersandar di kursi akan takut kursinya diambil. Tetapi bergantung kepada Allah, itulah yang akan memuaskan karena Allah meng- genggam segala yang kita butuhkan. Allah Maha tahu masalah kita, Allah Maha tahu segala jalan keluar dari kesulitan kita, dan Allah-lah yang kuasa atas segala -galanya. Dan  orang  yang  bertawakal,  dicukupi  kebutuhannya  oleh  Allah  Yang  Maha  tahu kebutuhan kita, " ... Dan barang siapa yang   bertawakal kepada Allah, niscaya   Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakinya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."(Q.S. AthThalaaq [65]:3).

Ciri orang yang merdeka   adalah mereka yang mampu bertawakal. Nah saudaraku, mari kita puaskan diri kita, ikhtiar kita, dan ketawakalan kita. Gigihnya ikhtiar jangan mencuri hati dari tawakal kepadaAllah. Yakinnya kepada Allah jangan pernah mengurangi ikhtiar kita, itulah orang-orang yang akan menikmati kemerdekaan dalam hidup ini. Akhlaknya jadi mulia dan indah kalau setiap perilakunya bisa  menjadi amal saleh yang menjadi bekal kebahagiaan dunia dan menjadi bekal perjumpaan dengan Allah Azza  Wa Jalla.  Sekali  merdeka  tetap  merdeka.  Sekali  menjadi  hamba  Allah  selama- lamanya hanyalah untuk mengabdi kepada-Nya. Wallahu a'lam .