Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KELEBIHAN LEMAK DAN KANKER PAYUDARA



Kepala bagian Endokrinologi Gizi di Institute of American Health Foundation, Naylor Dana, mengatakan bahwa tahap awal pembentukan kanker payudara berlangsung pada masa pubertas, tepatnya ketika kelenjar reproduksi mulai berkembang.

Keadaan tersebut bisa berbahaya apabila tubuh dirangsang dengan pola konsumsi makanan yang buruk.  

Terlalu banyak lemak,misalnya Lemak yang menumpuk pada jaringan payudara akan merangsang hormon wanita, seperti estrogen dan prolactin, hingga kemudian membentuk kanker.

Risiko terkena penyakit ini meninggi, apabila konsumsi lemak dan protein hewani meningkat, sedangkan konsumsi serat,sayur-sayuran dan buah-buahan berkurang.

Sebenarnya,kaitan antara konsumsi makanan tinggi lemak dan risiko terkena penyakit kanker payudara ini masih tergolong kontroversial. 

Ada dugaan yang menimbulkan kanker bukanlah lemak itu sendiri, melainkan pestisida dan racun lain yang terkandung di dalam lemak. 

Dengan kata lain, yang membuat risiko terkena kanker bukanlah faktor turunan semata, melainkan juga karena pola makan atau pola konsumsi makanan dan gaya hidup.

Risiko ini makin meningkat dengan bertambahnya usia.  

Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi banyak lemak makin berisiko daripada wanita yang masih relatif muda. 

Selain itu, letak penumpukan lemak pada tubuh juga mempengaruhi terkena kanker.   

Wanita yang penumpukan lemaknya terjadi di daerah payudara dan perut cenderung lebih besar terkena kanker payudara daripada yang penumpukan lemaknya di daerah pinggang dan daerah pinggul.